TIMES JATIM, SIDOARJO – Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) kembali menghadirkan inovasi pembelajaran di lingkungan pondok pesantren. Kali ini, Dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UNUSIDA yang dipimpin oleh Ryan Purnomo, S.Pd., M.Pd., menginisiasi pemanfaatan ELSA interaktif dalam modernisasi pembelajaran Bahasa Inggris di Pondok Pesantren Baitul Qur’an Krembung-Sidoarjo.
Melalui program hibah Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemdiktisaintek Tahun 2025 melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Pondok Pesantren Baitul Qur’an Krembung, Sidoarjo pada September lalu. Kegiatan ini mengusung tema “Pemanfaatan Aplikasi ELSA Interaktif untuk Pembelajaran Speaking secara Aktif”, dan didanai oleh Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Tim pelaksana dengan beranggotakan, Muhammad Muharrom Al-Haromainy, S.Kom., M.Kom., dan Muhammad Setyo Wardono, S.Pd., M.Pd., berhasil menggandeng para guru, santri di Pondok Pesantren Baitul Qur’an untuk penggunaan Artificial Inteligence (AI) dalam proses pembelajaran.
Ketua tim, Ryan Purnomo menjelaskan, tujuan utama kegiatan ini adalah memperkenalkan inovasi pembelajaran berbasis teknologi kecerdasan buatan melalui aplikasi ELSA yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Inggris secara praktis, interaktif, dan personal. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur evaluasi otomatis terhadap pengucapan, intonasi, dan kelancaran berbicara sehingga memberikan pengalaman belajar yang lebih efektif.
ELSA Interaktif merupakan aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk membantu individu mempelajari sekaligus meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Inggris. Melalui sistem interaksi dua arah, pengguna dapat berlatih melafalkan kata atau kalimat, lalu menerima umpan balik detail terkait pengucapan, kosakata, hingga tata bahasa. Inovasi ini diharapkan dapat mendorong santri lebih percaya diri dan efektif dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris.
Santri berlatih secara individu maupun kelompok menggunakan real-time feedback dan latihan tematik yang disediakan aplikasi. Hal tersebut dilakukan agar suasana belajar menjadi lebih adaptif, menyenangkan, serta menumbuhkan rasa percaya diri dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. Antusiasme terlihat dari semangat para santri mencoba berbagai fitur aplikasi serta mengakui bahwa metode ini lebih menarik dibandingkan pembelajaran konvensional.
“Dengan ELSA, santri bisa belajar bahasa Inggris dengan cara yang lebih menyenangkan, terarah, dan efektif. Harapan kami, inovasi ini mampu memperkuat kompetensi santri, sehingga mereka siap bersaing di era global,” ujarnya kepada TIMES Indonesia, Kamis (2/10/2025).
Selain itu, bagi pengajar pesantren, kegiatan ini memberikan inspirasi dalam mengintegrasikan metode tradisional dengan pendekatan berbasis teknologi sehingga lahir model pembelajaran hibrida yang lebih efektif. Dengan demikian, program ini tidak hanya meningkatkan kemampuan santri, tetapi juga memperkaya strategi pengajaran para guru.
Lebih jauh, pemanfaatan ELSA Interaktif membuktikan bahwa teknologi berbasis AI dapat diadaptasi sesuai kebutuhan pesantren. Materi percakapan tematik yang relevan dengan kehidupan sehari-hari membuat pembelajaran lebih kontekstual dan aplikatif.
"Santri pun dapat langsung mempraktikkan keterampilan bahasa Inggris dalam interaksi nyata, baik di dalam maupun di luar pesantren." jelasnya.
Secara keseluruhan, kegiatan ini menjadi bukti bahwa pesantren mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi pendidikan tanpa meninggalkan tradisi. Melalui aplikasi ELSA, modernisasi pendidikan di pesantren dapat terwujud, melahirkan model pembelajaran yang religius sekaligus modern, serta relevan dengan kebutuhan era global.
"Alhamdulillah program ini diterima dengan baik oleh pihak pesantren. Tentunya salah satu bentuk sinergi antara perguruan tinggi dan pondok pesantren dalam modernisasi pendidikan. UNUSIDA berkomitmen terus berinovasi dalam menghadirkan solusi pembelajaran yang adaptif, kreatif, dan bermanfaat bagi masyarakat luas," pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Dosen UNUSIDA Inisiasi Pemanfaatan ELSA Interaktif dalam Pembelajaran Bahasa Inggris di Ponpes Baitul Qur’an Krembung
Pewarta | : Rudi Mulya |
Editor | : Deasy Mayasari |