TIMES JATIM, MALANG – Febri Taufiqurrahman, S.Hum., M.Hum., Dosen Ilmu Bahasa Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang (UM), Pengampu Mata Kuliah Wirausaha Bahasa memberikan keteladanan wirausaha bahasa untuk mahasiswa.
Ia menuturkan, alasannya memberikan keteladanan untuk mahasiswa, karena sewaktu ia menjadi mahasiswa, ia juga merasakan bagaimana rasanya susah mencari uang untuk tambahan uang makan. Akhirnya, ia berinisiatif berjualan kerupuk di kampus.
Dari berjualan kerupuk itulah, ia menjadi kenal dengan para dosen dan karyawan di kampus karena mereka suka dengan produk kerupuk yang ia jual. Semenjak itulah, ia punya tekad untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa agar berani untuk berwirausaha ketika masih kuliah.
"Prinsip hidup saya adalah memberikan manfaat sebanyak-banyaknya kepada orang lain, terutama kepada mahasiswa," ujarnya kepada TIMES Indonesia, Senin (8/2/2021).
Febri Taufiqurrahman juga menuturkan, keteladanan adalah hal yang dapat ditiru dan dicontoh. Selain menjelaskan teori dasar dan prinsip-prinsip berwirausaha, ia juga langsung memberikan contoh konkret, baik dari pengalaman yang sudah pernah ia lakukan ataupun pengalaman teman-temannya di bidang wirausaha. Adapun usaha yang saat ini ia dirikan yaitu membuka warung makan Mbak Bad di Kota Kediri.
Menurutnya, pengalaman adalah guru terbaik. Dengan menceritakan pengalaman-pengalaman kepada mahasiswa, maka mahasiswa akan mendapatkan inspirasi dan mencontoh apa yang telah dilakukan oleh para praktisi wirausaha.
"Saya berharap agar mahasiswa memiliki sikap ACIR (Active, Creative, Innovative, Responsibility)," imbuhnya.
Ia menjelaskan, Active (Aktif), mahasiswa harus aktif dalam bidang akademik dan non-akademik. Terutama jika ingin berwirausaha, harus bergerak aktif mencoba dan mencoba menjalankan bisnis atau wirausaha.
Tidak hanya aktif, mahasiswa harus Creative (Kreatif), artinya mahasiswa harus memiliki ide-ide kreatif dalam melakukan sesuatu. Dalam wirausaha, mahasiswa harus berkreasi agar produk yang ditawarkan atau dijual itu diminati oleh pelanggan.
Tidak hanya aktif dan kreatif, mahasiswa juga harus Innovative (Inovatif), artinya selain aktif dan kreatif, mahasiswa harus berinovasi agar apa yang dilakukan atau apa yang dibuat tidak stagnan. Dengan begitu produk yang dihasilkan dan dijual akan selalu mengikuti perkembangan zaman dan minat pelanggal.
Tidak hanya aktif, kreatif, dan inovatif, mahasiswa harus memiliki sikap Responsibility (Tanggung Jawab). Mahasiswa harus bertanggungjawab atas apa yang dilakukan. Terutama ketika menawarkan dan menjual produk, mahasiswa harus bertanggungjawab terhadap produk yang ditawarkan dan dijual agar tidak merugikan pelanggan.
"Tujuan mata kuliah wirausaha bahasa adalah mempersiapkan mahasiswa agar bisa mandiri membuka usaha sendiri ketika lulus kuliah dan mahasiswa diharapkan memiliki mental sebagai wirausaha agar dapat menciptakan lapangan kerja sendiri setelah lulus kuliah, khususnya di bidang bahasa," pungkas Dosen Sastra Indonesia UM ini. (*)
Pewarta | : Nadira Rahmasari (MG-286) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |