TIMES JATIM, SURABAYA – Sejumlah finalis dari tim science sekolah menengah atas di Surabaya dan Sidoarjo melakukan presentasi inovasi transformasi energi dalam kompetisi Generasi Remaja Inovator (Generator) Muda Berinovasi Energi Terbarukan Untuk Kota Lestari di Balai Pemuda Surabaya, Rabu (18/12/2024).
Acara ini diselenggarakan oleh Schneider Electric bersama Dinas Pendidikan Jatim dan Ancora Foundation. Tahapan edukasi sendiri telah berlangsung selama 16 minggu sebelumnya.
Schneider Electric Foundation memfasilitasi pelatihan transisi energi, energi terbarukan, dan keberlanjutan untuk siswa dan guru di 49 SMA di Surabaya dan Sidoarjo. Sementara Generator 2024 melibatkan 19.000 siswa dan 250 guru dari 49 SMA di Surabaya dan Sidoarjo.
Selama masa inkubasi tersebut, difokuskan pada pelatihan keterampilan berpikir kritis dan penerapan Design Thinking. Program ini sekaligus menjadi pionir dalam menghubungkan pendidikan, inovasi, dan transisi energi untuk masa depan berkelanjutan.
Sebanyak 40 program inovasi terkait transisi energi dan keberlanjutan kemudian dipamerkan oleh para murid SMA melalui acara yang menjadi puncak program pemberdayaan siswa dan guru dalam menciptakan inovasi terkait energi terbarukan dan keberlanjutan pada Rabu (18/12/2024) di Area Balai Pemuda Surabaya.
Presentasi Siswa Sarat Ide Transisi Energi
Berbagai inovasi mengalir melalui presentasi di hadapan dewan juri. Tiap tim peserta memiliki solusi berdasarkan data dan rancangan masing-masing.
Peserta Kompetisi Ide Inovasi Kota Lestari mempresentasikan rancangan mereka di hadapan dewan juri, Rabu (18/12/2024). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Salah satunya SMK Kemala Bhayangkari Surabaya. Mereka mempresentasikan hasil riset rata-rata suhu di Kabupaten Sidoarjo yang berada di kisaran 38 derajat Celcius.
Sidoarjo sebagai kota industri, dinilai membutuhkan transformasi energi untuk mengurangi polusi dan tingkat kenaikan suhu melalui perubahan tata kelola kota dengan memanfaatkan energi terbarukan.
Antara lain di kawasan permukiman dapat menggunakan teknologi rumah hemat energi seperti atap hijau dan ventilasi silang untuk menurunkan suhu di dalam rumah, instalasi panel surya untuk mengurangi energi fosil dan sistem daur ulang limbah domestik untuk mengurangi eksploitasi air bersih.
Sementara itu, Tim Kelas XI Science Medical SMA Muhammadiyah 10 Surabaya pada kompetisi ini merancang Surabaya Groeme Teokomst dengan teknologi ecobric.
Surabaya dinilai telah mengalami berbagai masalah dan tantangan terutama ketergantungan energi fosil. Total 590 juta karbondioksida tumpah ke udara diperparah penggunaan transportasi pribadi yang mengakibatkan 70 persen emisi dan juga kemacetan lalu lintas.
Sedangkan penggunaan pendingin ruangan menghabiskan sekitar 40 persen tagihan listrik dan penggunaan alat elektronik.
Kerugian akibat pemborosan BBM di Indonesia secara keseluruhan mencapai Rp71,4 triliun per tahun. Produksi pembangkit listrik berkontribusi 25 persen terhadap pemanasan global dan menghasilkan CO2.
Mereka kemudian berinisiatif menghadirkan Grone Veld City berupa pembangkit listrik tenaga sampah melalui proses insinerasi untuk mengubah panas menjadi listrik dan mampu menghasilkan ecobric.
"Di Indonesia sudah diterapkan di salah satu sekolah oleh seorang konten kreator," jelas perwakilan tim saat mendapat pertanyaan dari juri.
Dari sektor transportasi, mereka mengenalkan bus listrik dan taxi listrik mengandalkan panel surya dan teknologi pengemudi tanpa awak bertenaga Artificial Intelligence (AI). Ditambah infrastruktur berbasis listrik.
Dalam merealisasikan rancangan ini, perlu kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat melalui kebijakan dan edukasi serta aksi relawan untuk menjamin kota besar yang ramah lingkungan guna mewujudkan kota hijau dan ramah lingkungan di Surabaya.
"Kami harapkan Surabaya dapat menjadi kota berkelanjutan dan modern dengan wujudkan masa depan cerah yang menggunakan energi terbarukan," ungkap perwakilan tim.
Sisi perumusan kebijakan juga dipandang sangat penting dengan melakukan penerapan energi terbarukan untuk membuat regulasi kawasan khusus.
"Kami mengusulkan kebijakan energi terbarukan untuk merumuskan transisi energi dari energi fosil menuju energi bersih," ujarnya.
SMA 1 Porong Sidoarjo mempresentasikan transisi energi melalui energi inovatif. Open space pada desain rumah, air purifier, tanaman sansiviera menjadi pelengkap transisi energi ramah lingkungan.
Transisi energi panel surya, teknologi filterasi air dan teknologi pirolisis pengubah plastik menjadi BBM pada sektor transportasi.
Tingkatkan Transisi Energi Lewat Kolaborasi
Kolaborasi antara Schneider Electric Foundation, Ancora Foundation, dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur ini memang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran terkait transisi energi, energi terbarukan dan keberlanjutan.
Schneider Electric sebagai pemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi, melalui Schneider Electric Foundation menyelenggarakan Gelar Karya Generator 2024 bertema Muda Berinovasi: Energi Terbarukan untuk Kota Lestari.
Acara ini menghadirkan pameran program, kompetisi ide Inovasi Kota Lestari, serta pengumuman pemenang program terbaik.
Martin Setiawan, Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, menyatakan bahwa sebagai Impact Company, Schneider Electric berkomitmen membekali generasi muda dengan literasi energi dan kemampuan Design Thinking untuk menjawab tantangan perubahan iklim dan transisi energi.
"Generator adalah langkah nyata untuk menciptakan inovator muda yang mampu melihat peluang dan tantangan masa depan di bidang keberlanjutan," ungkapnya.
Program ini menghadirkan platform pembelajaran komprehensif yang mengintegrasikan topik energi bersih, risiko iklim, dan solusi keberlanjutan.
Siswa dan guru tidak hanya mendapatkan pelatihan, tetapi juga ditantang untuk membuat prototipe inovatif yang memberikan solusi nyata bagi permasalahan lingkungan lokal.
Generator 2024 sejalan dengan visi global Schneider Electric Foundation untuk menjembatani kesenjangan pengetahuan energi. Melalui kolaborasi dengan Ancora Foundation, GenEd, dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, siswa diberikan pengetahuan untuk menciptakan program yang berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan pengembangan kota ramah lingkungan.
Sepuluh program inovatif yang ditampilkan dalam pameran termasuk Surabaya Kota Ceria (SMAN 4 Surabaya), Energi Terbarukan untuk Masa Depan Kota Pahlawan (SMAN 5 Surabaya) dan Ecoblue Untuk Surabayaku (SMAS DR Soetomo Surabaya).
Kemudian Transformasi Sidoarjo untuk Kota Berkelanjutan (SMAS Kemala Bhayangkari 1 Surabaya), Surabaya Groene Teokomst (SMAS Muhammadiyah 10 Surabaya), KEPIK (SMAN 1 Porong), Arunajaya (SMAS Muhammadiyah 2 Sidoarjo), Krian Eco City (SMAS Al Islam Krian), Inovasi Kota Ramah Lingkungan dengan Pengaplikasian Energi HIjau sebagai Solusi Kepadatan Penduduk (SMAN 2 Surabaya) dan Bright Heaven (SMAN 3 Sidoarjo).
Generator 2024 menjadi wujud nyata dari sinergi antara Schneider Electric Foundation, institusi pendidikan, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya.
"Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan kapasitas guru dan siswa, tetapi juga membangun kesadaran generasi penerus terhadap pentingnya transisi energi dan keberlanjutan lingkungan,” kata Ahmad Zakky Habibie, Direktur Eksekutif Ancora Foundation.
Dr. Kiswanto, S.Pd, M.Pd Plt Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Surabaya dan Sidoarjo juga mengapresiasi program ini sebagai bagian dari upaya memperkuat Kurikulum Merdeka.
"Inisiatif ini memberikan siswa kesempatan untuk mengembangkan kreativitas sekaligus membangun karakter generasi muda yang peka terhadap isu lingkungan dan energi," ujarnya.
Sekolah di Jatim sendiri telah menerapkan Kurikulum Merdeka sejak 2019 secara bertahap.
"Ini adalah sebuah kegiatan kurikuler di dalamnya termasuk ditanamkan projects penguatan Profil Pelajar Pancasila, salah satunya berpikir kritis dan inovatif," ungkap Dra Ariyanti selaku Perwakilan Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Surabaya dan Sidoarjo.
Grand Final ini juga menjadi ajang penghargaan bagi para inovator muda. Berikut adalah daftar pemenang dalam tiga kategori utama.
Grand final ini pun berhasil mencetak para jawara dalam inovasi transisi energi dengan berbagai kategori.
Pemenang Kompetisi Ide Inovasi Kota Lestari, Juara 1: SMAN 2 Surabaya, Juara 2: SMAN 3 Sidoarjo, Juara 3: SMAN 4 Surabaya. Pemenang Artikel Terbaik, Juara 1: SMAN 11 Surabaya, Juara 2: SMAS Dr. Soetomo dan Juara 3: SMAS Al Islam Krian.
Pemenang Booth Terbaik di Pameran Proyek, Juara 1: SMAN 1 Porong, Juara 2: SMAN 2 Surabaya dan Juara 3: SMAN 19 Surabaya.
Tim SMAN 2 Surabaya yang memenangkan juara pertama kategori Ide Inovasi Kota Lestari, merumuskan solusi dalam menangani dalam tiga inovasi. Zafira Putri Endhita, selaku perwakilan pemenang pertama menceritakan latar belakang inovasi mereka.
Timnya merancang tiga solusi untuk mewujudkan ide inovasi kota lestari di Surabaya. Yaitu filtrasi air dan filtrasi selokan untuk mengatasi sanitasi buruk, kemudian rusun panel surya untuk mengatasi permasalahan permukiman kumuh dan polusi serta pemanfaatan pembangkit listrik tenaga air. Generator pembangkit listrik direncanakan dalam desain presentasi, dibangun di kaki-kaki Jembatan Suramadu.
"Semua inovasi ini kami harapkan dapat memberikan solusi," ucap gadis Kelas X SMAN 2 Surabaya tersebut.
"Kami sangat bangga dapat berpartisipasi dalam program ini. Selain belajar banyak tentang keberlanjutan, kami juga merasa dilibatkan untuk berpartisipasi dalam menciptakan solusiuntuk masalah energi di lingkungan kami," katanya.
Dengan suksesnya Generator 2024, Schneider Electric Foundation berharap program ini dapat menjadi inspirasi untuk memperluas kolaborasi di wilayah lain. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kompetisi Generator Schneider dan Dinas Pendidikan Jatim, SMAN 2 Surabaya Raih Juara
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Deasy Mayasari |