TIMES JATIM, MALANG – Lima dosen muda dan satu peneliti senior dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) tengah mengikuti program mobilitas akademik ke Prancis, tepatnya ke Institut Agro Montpellier dan CIRAD, dua institusi ternama dalam bidang pendidikan dan riset pertanian. Kegiatan ini berlangsung sejak 8 hingga 18 Juni 2025 dan didanai penuh oleh Erasmus Mundus, program kerjasama bergengsi dari Uni Eropa.
Selama kunjungan, para peserta mengikuti workshop bersama kelompok peneliti dari berbagai bidang, termasuk genetika, fisiologi tanaman, kehutanan, lingkungan, hingga sosial ekonomi. Mereka juga diberi pelatihan mengenai pemanfaatan instrumen laboratorium modern untuk memperkuat kompetensi riset.
CIRAD dikenal sebagai pusat riset pertanian tropis dan Mediterania, dan telah menjadi mitra strategis Fakultas Pertanian UB sejak lima tahun terakhir.
Menurut Dekan Fakultas Pertanian UB, Prof. Mangku Purnomo, kerjasama ini mencakup berbagai aktivitas, mulai dari riset kolaboratif, publikasi ilmiah bersama, hingga joint supervision untuk program doktoral. Program pertukaran mahasiswa pun dilakukan secara aktif dari jenjang sarjana hingga doktor.
“Melalui program ini, kami berharap dosen-dosen muda UB dapat membangun jejaring dengan peneliti global dan mendapatkan peluang beasiswa serta pembimbing doktoral dari institusi mitra,” ujar Prof. Mangku.
Kunjungan ini juga merupakan bagian dari strategi internasionalisasi UB dalam menjalin kemitraan dengan lembaga-lembaga berkelas dunia. Selama ini, kolaborasi UB dengan CIRAD dan Institut Agro Montpellier telah menghasilkan berbagai publikasi ilmiah serta varietas benih unggul baru.
Ke depan, fokus riset akan ditingkatkan pada komoditas strategis seperti padi, kopi, tebu, jagung, dan hortikultura.
Selain Prancis, Fakultas Pertanian UB juga menjalin kemitraan strategis dengan universitas ternama di Belanda (Wageningen), Jepang, China, Amerika Serikat, dan Australia.
Riset-riset aplikatif dan uji coba teknologi pertanian modern akan terus dikembangkan selama sepuluh tahun ke depan berdasarkan roadmap yang telah disusun bersama.
Langkah ini merupakan bagian dari implementasi paradigma “Universitas Berdampak” yang diusung oleh Kementerian Riset dan Teknologi. UB berkomitmen mendukung program ini dengan mengembangkan kerjasama internasional yang produktif dan berkelanjutan.
Sebagai tindak lanjut, pada September 2025 mendatang, akan digelar workshop lanjutan di Prancis untuk menyusun rencana aksi teknis tahun berikutnya, termasuk penentuan lokus riset dan perekrutan mahasiswa doktoral dari kedua negara. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |