TIMES JATIM, MALANG – Menjalani peran sebagai ibu dari tiga anak, bekerja penuh waktu, sekaligus kuliah, bukanlah perkara mudah. Namun, Pramita Rahayu membuktikan bahwa dengan tekad kuat dan manajemen waktu yang baik, semua tantangan itu bisa dilalui.
Hasil kerja kerasnya membuahkan prestasi membanggakan. Dia dinobatkan sebagai lulusan terbaik jenjang Pascasarjana dalam Wisuda Semester Gasal Tahun Akademik 2025/2026 STIE Malangkucecwara (ABM Malang) yang digelar pada Sabtu (26/4/2025).
Dengan meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,97, Pramita tak menyangka perjuangannya akan berbuah manis. “Saya juga tidak nyangka bisa menjadi wisudawan terbaik. Karena saya kuliah sambil kerja, sambil mengurus anak-anak juga. Tapi alhamdulillah dosen-dosen di ABM Malang selalu membimbing dan mengingatkan kami tentang materi-materi penting yang harus dipelajari,” tutur Pramita saat ditemui seusai prosesi wisuda.
Bekerja di bidang pelayanan publik, tepatnya di kantor pajak, Pramita harus pintar membagi waktu. Setiap hari, ia bekerja mulai pukul 07.30 hingga 17.00, lalu melanjutkan aktivitas kuliah di malam hari, serta mengikuti kelas di akhir pekan.
“Sabtu-Minggu biasanya kuliah. Jadi memang harus pintar-pintar mengatur jadwal antara kerja, belajar, dan tentu saja mengurus anak-anak,” ujarnya.
Tak jarang, ketiga buah hatinya mempertanyakan kesibukan sang ibu. Namun, Pramita selalu berusaha memberikan pengertian kepada anak-anaknya.
“Tetap harus dikasih tahu ke anak-anak, bahwa mama harus bekerja dan sekolah juga. Ini semua demi masa depan kita bersama,” katanya, tersenyum.
Lulusan S1 dari Universitas Udayana Bali ini memilih melanjutkan studi di ABM Malang karena fleksibilitas yang ditawarkan. Ia merasa kampus ini memahami kebutuhan mahasiswa yang harus membagi peran ganda antara pekerjaan, keluarga, dan pendidikan.
“Jam kuliahnya pas dengan aktivitas saya. Mata kuliahnya juga sesuai dengan minat saya di bidang manajemen keuangan,” ungkapnya.
Di tengah kesibukannya, Pramita memegang prinsip sederhana: semangat dan dukungan keluarga adalah kunci utama. Ia pun berpesan kepada ibu-ibu lain yang memiliki mimpi melanjutkan studi agar tidak mudah menyerah.
“Yang penting semangat. Asalkan ada kemauan, pasti bisa. Dan kalau bisa, minta support dari keluarga, terutama suami dan anak-anak,” pungkas perempuan asli Malang ini. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |