TIMES JATIM, MALANG – Desa Sumberbrantas, Kota Batu, kini melangkah lebih maju menuju konsep smart village berkat inovasi mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM). Melalui program PKM Pengabdian Masyarakat, mereka memperkenalkan sistem BRIGHT: Brakseng IoT Gateway for Heritage and Tourism, yang menggabungkan teknologi Internet of Things (IoT) dengan promosi wisata dan budaya lokal.
Program ini menghadirkan sejumlah fitur digital untuk menunjang pariwisata desa. Tim mahasiswa UM, bekerja sama dengan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Sumberbrantas, mengembangkan platform website berbasis IoT yang memuat informasi cuaca real-time, peta augmented reality, tampilan 360 derajat, hingga konten budaya. Selain itu, mereka memasang Brakseng Smart Board, papan informasi cerdas yang memudahkan wisatawan dalam mengakses data destinasi secara langsung di lapangan.
Hasil evaluasi menunjukkan respon positif dari pengunjung. Wisatawan memanfaatkan fitur ramalan cuaca dan panduan digital sehingga perjalanan mereka lebih terarah. Digitalisasi ini juga membantu promosi produk UMKM dan ekonomi kreatif desa yang sebelumnya sulit menjangkau pasar lebih luas.
Dosen pendamping, Kun Sila Ananda, S.I.Kom., M.A., menyebut keberhasilan program ini sebagai langkah penting bagi pariwisata berkelanjutan.
“Wisatawan kini lebih mudah mengakses informasi, KIM lebih berdaya dalam mengelola konten digital, dan masyarakat desa merasakan manfaat ekonomi dari promosi UMKM. Ini membuktikan inovasi digital bisa berjalan seiring dengan pelestarian budaya,” ujarnya.
Tim BRIGHT menilai model digitalisasi ini dapat direplikasi ke desa wisata lain di Kota Batu. Dengan dukungan teknologi dan keterlibatan komunitas, Desa Sumberbrantas berpotensi menjadi percontohan pengembangan wisata berbasis teknologi, budaya, dan ekonomi kreatif. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |