TIMES JATIM, SURABAYA – Perusahaan keluarga merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Sebagai kampus enterpreneur, Universitas Ciputra (UC) memiliki peran vital dalam mengembangkan metode dan solusi agar perusahaan tersebut tidak lenyap. 

Seperti yang diungkap Dr. Teddy Saputra. Menurutnya, dengan pemahaman yang baik tentang tantangan dan strategi yang tepat, bisnis ini dapat tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan memberikan dampak positif bagi banyak orang.

"Orang tua sama anak harus sama-sama mengakui bahwa perusahaan yang dimiliki adalah perusahaan keluarga. Komitmen antar generasi untuk meneruskan perusahaan juga menjadi kunci keberhasilan," ujarnya saat ditemui usai melaksanakan Sidang Terbuka Promosi Doktor dari program Doktor Management & Enterpreneurship UC, Kamis (18/9/2025). 

Dengan judul disertasi “Jejak Warisan dan Masa Depan: Konstruksi Perencanaan Suksesi pada Perusahaan Keluarga Tionghoa di Indonesia", Teddy, sebagai generasi ketiga pemilik perusahaan keluarga, sekaligus konsultan dan akademisi di bidang perusahaan keluarga, juga mendalami dinamika internal keluarga pemilik dalam mempersiapkan generasi penerus. 

“Penelitian ini adalah langkah kecil dari upaya besar saya untuk membantu para pemilik perusahaan keluarga di Indonesia dalam mempersiapkan suksesi dengan baik. Harapannya, perusahaan dapat terus berprestasi tanpa mengorbankan keharmonisan keluarga,” ungkap Teddy.

Riset ini, lanjutnya, bukan hanya berkontribusi bagi pengembangan ilmu, tetapi juga solusi nyata bagi tantangan bisnis keluarga di Indonesia. "Semoga ini bisa menjadi referensi penting bagi banyak perusahaan keluarga yang tengah mempersiapkan masa depan generasi penerus," harapnya. 

Sementara itu, Rektor Universitas Ciputra, Prof. Dr. Wirawan Endro Dwi Radianto menegaskan komitmen UC dalam menghadirkan penelitian yang relevan, aplikatif, dan berdampak langsung bagi dunia usaha di Indonesia. 

"Kami percaya, hasil penelitian ini akan memberi kontribusi besar bagi keberlanjutan perusahaan keluarga sekaligus pembangunan ekonomi bangsa," pungkasnya optimis. (*)