TIMES JATIM, MALANG – Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang), Prof Dr Abdul Haris, MAg berupaya memacu percepatan Guru Besar di kampus tersebut.
INFORMASI SEPUTAR UIN MALIKI MALANG DAPAT MENGUNJUNGI www.uin-malang.ac.id
"Guru besar adalah orang di anggap expert di bidang keilmuan yang memungkinkan bisa mengembangkan ilmu itu melalui tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat," ujarnya kepada TIMES Indonesia, Senin (22/2/2021).
Prof Abdul Haris menuturkan, target Guru Besar UIN Malang yaitu 43 orang sesuai jumlah prodi yakni 1 Prodi 1 Guru Besar. Saat ini terdapat 22 Guru Besar yang belum pensiun, dari 22 orang tersebut 19 orang SK nya turun pada masa jabatan Prof. Abdul Haris.
Menurut logika Prof Abdul Haris, pada normalnya setiap prodi harus ada yang dianggap ahli karena dialah yang akan memberikan masukan, guide, arahan mengenai bagaimana memberikan keilmuan. Selain itu, adanya Guru Besar akan dapat menjaga kualitas dari prodi.
INFORMASI SEPUTAR UIN MALIKI MALANG DAPAT MENGUNJUNGI www.uin-malang.ac.id
Ia memberikan contoh, guru besar dapat memberikan arahan dalam membuat kurikulum, apa yang harus diteliti di prodi dan dalam bentuk apa pengabdiannya prodi. Itu semuanya yang dianggap tahu adalah guru besar karena expert di dalam bidang keilmuannya.
Di awal masa jabatan Prof Abdul Haris sebagai rektor, ada sekitar 5 sampai 6 dosen yang punya jabatan guru besar. Hal itulah yang melandasinya memacu percepatan Guru Besar UIN Malang karena menurutnya jumlah Guru Besar tidak seimbang.
"Orientasi saya memimpin UIN Maliki Malang ini saya fokuskan kepada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan melalui percepatan guru besar," ujarnya.
INFORMASI SEPUTAR UIN MALIKI MALANG DAPAT MENGUNJUNGI www.uin-malang.ac.id
Rektor UIN Malang ini juga menuturkan, ia memotivasi para dosen dengan melakukan komunikasi melalui WA, terkadang dengan puisi dan pada setiap pertemuan apapun ia gunakan untuk mendorong para dosen.
Selain itu, untuk mendukung percepatan guru besar, ia lakukan dengan memberikan fasilitas menulis jurnal, terutama jurnal terindeks scopus yang nantinya mendapat penggantian biaya.
Dan ada semacam fasilitas yang bisa digunakan oleh para dosen untuk menulis karya ilmiah yang diterbitkan di jurnal terindek scopus yang rata-rata itu berbayar maka ia fasilitasi. Di samping itu juga ia memberikan fasilitas pelatihan-pelatihan dalam bentuk menulis.
INFORMASI SEPUTAR UIN MALIKI MALANG DAPAT MENGUNJUNGI www.uin-malang.ac.id
"Kita berharap semua guru besar melakukan improvisasi melalui riset, melalui kegiatan ilmiah yang kemudian bisa menyumbangkan dalam bentuk keilmuan kepada dunia secara keseluruhan maupun kepada Indonesia ini, itu yang paling penting," pungkas Prof Abdul Haris, Rektor UIN Maliki Malang. (*)
Pewarta | : Nadira Rahmasari (MG-286) |
Editor | : Ronny Wicaksono |