https://jatim.times.co.id/
Pendidikan

Kenalkan Permainan Tradisional, Gubuk Pustaka Ndalung Jadi Wahana Edukasi Alternatif Anak-Anak Desa

Jumat, 19 Februari 2021 - 14:17
Kenalkan Permainan Tradisional, Gubuk Pustaka Ndalung Jadi Wahana Edukasi Alternatif Anak-Anak Desa Kapolres Jember AKBP Arif Rachman Arifin bersama anak-anak adu ketangkasan menembak dengan pletokan di Gubuk Pustaka Ndalung, Jumat (19/2/2021). (Foto: Dody Bayu Prasetyo/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, JEMBERGubuk Pustaka Ndalung yang berada di Dusun Limbungsari, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur telah menjadi wahana edukasi alternatif bagi anak-anak dan remaja setempat, di tengah gempuran game online dan situs yang merusak generasi muda. Pasalnya, di tempat ini anak-anak diperkenalkan dengan beragam permainan tradisional asli Indonesia dan didorong untuk berkarya.

Karena itu, Gubuk Pustaka Ndalung terpilih sebagai tempat terinspiratif dalam lomba bertagar #jembersae2021 yang diadakan Polres Jember dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jember untuk periode Januari - Februari 2021.

Kapolres Jember AKBP Arif Rachman Arifin yang mengunjungi langsung lokasi Gubuk Pustaka Ndalung, Jumat (19/2/2021) dibuat kagum dengan aktivitas yang ada di sana.

Bahkan, Arif bersama anak-anak binaan Gubuk Pustaka Ndalung sempat bermain bersama. Seperti adu ketangkasan menembak botol dengan pletokan.

Pletokan merupakan salah satu mainan tradisional yang terbuat dari bambu yang dapat "menembak" dan mengeluarkan suara yang khas. Sedangkan pelurunya terbuat dari kertas basah yang telah dirobek kecil-kecil.

Gubuk-Pustaka-Ndalung-2.jpgKapolres Jember memberikan penghargaan kategori tokoh inspiratif lomba Jember Sae kepada pengelola Gubuk Pustaka Ndalung Abdul Adim. (Foto: Dody Bayu Prasetyo/TIMES Indonesia)

Dalam adu ketangkasan tersebut, Kapolres Jember berhasil dikalahkan oleh seorang bocah berusia 5 tahun. Lantaran berhasil menembak botol tepat sasaran.

Kepada awak media, Kapolres Jember AKBP Arif Rachman Arifin mengatakan bahwa kunjungan pihaknya ke Gubuk Pustaka Ndalung merupakan kelanjutan dari penilaian juri lomba #jembersae2021.

"Hari ini saya dan panitia sepakat melihat langsung kategori tokoh inspiratif. Ada sesuatu yang ingin kami sampaikan bahwa sekecil apapun perbuatan bisa bermanfaat bagi Jember yang sehat, aman, dan eksotis," kata Arif.

Dia berharap semua pihak ikut mendukung keberlangsungan Gubuk Pustaka Ndalung ini agar terus menjadi inspirasi bagi masyarakat.

"Saya meminta semua pihak mendukung tokoh inspiratif ini karena memberikan dampak positif bagi masyarakat dan anak-anak," ujar dia.

Sementara itu, Ketua Panitia Lomba Didik Suharijadi menerangkan bahwa dipilihnya Gubuk Pustaka Ndalung menjadi juara berdasarkan tiga alasan.

Pertama, memiliki kemandirian dalam menjalankan kegiatannya dan tahan dalam berbagai situasi. Kedua, memberikan dampak positif kepada lingkungan dan masyarakat. Ketiga, memiliki progres atau keberlanjutan dalam programnya.

Gubuk-Pustaka-Ndalung-3.jpgAnak-anak bermain enggrang di Gubuk Pustaka Ndalung. Permainan tradisional diperkenalkan di tempat ini agar generasi muda tidak melupakan budaya sendiri. (Foto: Dody Bayu Prasetyo/TIMES Indonesia)

"Kami memang melakukan penilaian diam-diam. Mengenai tempat ini awalnya diangkat oleh para peserta lomba, ada salah satu peserta yang membuat video di sini. Makanya kami penasaran dan telusuri akun Facebook-nya. Ternayata ada keberlanjutan. Di sini ada pasar bulanan, mengundang relawan guru dari mahasiswa, menghadiri fotografer. Ini kan luar biasa," ujar dosen Universitas Jember tersebut.

Pengelola Gubuk Pustaka Ndalung, Abdul Adim menjelaskan bahwa lokasi itu telah ada sejak 2018.

Dia mengatakan bahwa pendirian Gubuk Pustaka Ndalung tersebut didorong oleh keprihatinannya kepada generasi muda yang semakin lupa dengan budaya dan permainan tradisional. Karena mereka lebih kepincut dengan game online dan situs-situs internet yang tidak seharusnya mereka akses.

"Kami di sini memprioritaskan permainan tradisional yang kami budayakan di sini. Karena ini penting. Maraknya gadget, game online, menyebabkan anak-anak tidak mengenal lagi budaya sendiri, maka penting sekali mereka diperkenalkan permainan tradisional," terangnya.

Ada tiga program utama yang diterapkan di lahan seluas 10 x 12 meter ini. Yakni program belajar dan les gratis, program bermain permainan tradisional, dan program berkarya.

"Sebelum pandemi kami berkegiatan di Gubuk Pustaka Ndalung ini bisa sampai tiga kali dalam seminggu. Namun saat pandemi ini kami baru bisa berkegiatan satu kali dalam dua minggu," ujar jebolan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember itu. (*)

Pewarta : Dody Bayu Prasetyo
Editor : Dody Bayu Prasetyo
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.