TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Di tengah tantangan zaman yang kian kompleks, pembelajaran anak usia dini terus bergerak ke arah yang lebih inovatif. Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Nurul Jadid atau UNUJA Probolinggo, Jatim, hadir menjawab tantangan itu dengan mengenalkan media pembelajaran interaktif bernama Robot Sandwich.

Melalui pelatihan bertema “Penggunaan Media Robot Sandwich untuk Edukasi PHBS Anak Usia Dini” yang digelar Sabtu (02/08/2025) di Rumah Makan Masada, Pajarakan, UNUJA menggandeng lima TK Negeri Pembina sebagai mitra. Kegiatan ini merupakan bagian dari program hibah pengabdian masyarakat Kemendikbudristek RI Tahun Anggaran 2025.

Tak hanya guru PAUD yang hadir, acara ini juga melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Probolinggo, Intan Cahya Kurniasari, serta Ketua IGTKI Kabupaten Probolinggo, Ellyza Beth Evelin.

Mereka datang dengan semangat yang sama: meningkatkan kualitas pendidikan sejak usia dini dengan sentuhan teknologi dan nilai-nilai hidup sehat.

Ketua Tim Pengabdian, Setiyo Adi Nugroho menegaskan, pentingnya pendidikan anak usia dini sebagai fondasi pembentukan karakter.

“Kalau kita ingin memutus kebiasaan hidup tidak sehat, mulailah dari PAUD. Edukasi PHBS sejak dini menjadikan anak lebih sehat, mandiri, bahkan bisa jadi agen perubahan di lingkungan mereka,” ungkap Setiyo.

Melalui pelatihan ini, para guru dibekali dua hal sekaligus: pemahaman mendalam tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta penguasaan media belajar berbasis teknologi yang atraktif — Robot Sandwich.

Robot Sandwich: Bukan Sekadar Mainan, Tapi Media Literasi STEM Sejak Dini

Robot Sandwich dirancang sebagai media pembelajaran yang menyenangkan sekaligus mendidik. Mengusung konsep edutainment, robot ini menggabungkan robotik dasar, pesan kesehatan, dan logika pemrograman sederhana.

Dengan fitur sensor gerak, suara edukatif, dan desain ramah anak, robot ini membuka peluang tumbuhnya literasi STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) sejak usia dini.

“Ini bukan alat bantu mengajar biasa. Anak-anak diajak berpikir logis, aktif, dan mengalami pembelajaran yang menyenangkan. Ini langkah kecil membentuk generasi melek teknologi,” jelas Abu Tholib, perancang sisi teknologi dari tim pengabdian.

Pemerintah dan IGTKI Siap Replikasi Program ke Seluruh PAUD

Inovasi ini mendapat sambutan positif dari sejumlah pihak. Anggota DPRD, Intan Cahya Kurniasari menyambut baik program ini dan berharap inisiatif seperti ini terus berlanjut. “Robot Sandwich bukan sekadar alat, tetapi simbol keseriusan dunia pendidikan dan kampus dalam menjawab tantangan daerah. Ini adalah bentuk konkrit mendukung Probolinggo SAE — SAE Pendidikan dan SAE Kesehatan,” ujarnya dalam sambutan.

Sementara Ketua IGTKI Kabupaten Probolinggo, Ellyza Beth Evelin menyampaikan, pendekatan edukasi seperti ini sangat dibutuhkan di tengah tantangan zaman. “Kami siap menyebar-luaskan praktik baik ini ke lebih banyak lembaga PAUD di Probolinggo,” katanya.

Tak berhenti di pelatihan, program ini akan berlanjut dengan pendampingan berkelanjutan, sistem peminjaman robot untuk sekolah nonmitra, dan pelibatan pemerintah daerah serta mitra swasta dalam merumuskan kebijakan pembelajaran berbasis teknologi.

Menurut Setiyo, inisiatif ini adalah bentuk nyata dari tridarma perguruan tinggi yang bukan sekadar formalitas.

“Kami ingin membuktikan bahwa kampus bisa memberi dampak langsung. Pendidikan yang membumi, teknologi yang bersahabat, dan kolaborasi lintas sektor adalah kuncinya,” ujarnya. (*)