TIMES JATIM, MALANG – Bersamaan dengan Peresmian Wisata Edukasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), ITN Malang menggelar Workshop PLTS bagi pelajar, mahasiswa, dan umum, serta pameran teknologi di Kampus 2 ITN Malang, Jalan Raya Karanglo KM 2 Kabupaten Malang pada pertengahan Agustus 2022 lalu.
Ketua LPPM ITN Malang, Awan Uji Krismanto, ST MT, Ph.D, menyatakan, ITN Malang melaksnakan workshop PLTS untuk memberi edukasi mengingat ke depan kebutuhan renewable energy (energi terbarukan) semakin tinggi. Sejalan kesediaan fossil fuel (bahan bakar mineral) yang semakin langka.
"Kami (ITN Malang) ingin memfasilitasi agar EBT (energi baru terbarukan) bisa dimanfaatkan secara optimal. Apalagi didukung ITN mempunyai PLTS 0,5 MWp (500 KWp), dan juga miniatur smart home sistem berbasis PLTS," imbuhnya.
Awan menjelaskan, dalam workshop peserta bisa mengenal dasar PLTS, cara menginstal, memonitor, dan memelihara PLTS dengan baik. Materi akan diberikan oleh dosen Teknik Elektro S-1 ITN Malang yang kompeten dibidang PLTS.
Workshop juga akan memfasilitasi daerah yang memiliki PLTS. Namun, belum terkelola secara baik. Apalagi didukung ITN Malang saat ini telah memiliki asesor kompetensi ketenagalistrikan.
"Workshop mahasiswa, pelajar, dan profesional ini kita harap nanti juga ada sertifikasi untuk memanfaatkan PLTS. Target kami juga menambahkan kompetensi untuk mahasiswa yang ada di ITN Malang. Nanti kita buka untuk umum, juga untuk eduwisata dalam satu paket," beber Awan.
Rencana ke depan, ITN Malang akan memberikan undangan ke SMK/SMA untuk workshop dan eduwisata.
Sementara Dr.Ir. Widodo Pudji Muljanto, MT, dosen Teknik Elektro S-1 ITN Malang menyampaikan, lokasi PLTS di kampus 2 ITN Malang dilewati jalan raya ke arah Kota Batu. Sehingga strategis dijadikan wisata edukasi. Dengan paket workshop overview, dan kunjungan ke lapangan. Bagi masyarakat yang ingin melakukan wisata edukasi PLTS bisa menghubungi Prodi Teknik Elektro ITN Malang.
Untuk workshop perdana pembukaan wisata edukasi PLTS kemarin materi yang diberikan menyangkut, pengetahuan umum tentang PLTS, dasar-dasar desain PLTS on grid dan off grid, dan sekilas tentang regulasi pemasangan PLTS di Indonesia.
"Karena ini (workshop) peserta banyak dari pelajar, ya kita jelaskan juga regulasi pemerintah. Kalau hanya untuk pemahaman satu hari sudah cukup (dengan materi tersebut)," kata Widodo yang juga asesor kompetensi ketenagalistrikan.
Menurut Widodo, untuk PLTS paling kecil seperti penerangan jalan umum (PJU) membutuhkan pelatihan satu sampai dua hari. "Kalau untuk pelatihan dilihat dulu targetnya sampai bisa apa? Untuk pemula atau profesional jelas berbeda," ujarnya soal PLTS ITN Malang. (*)
Pewarta | : Mohammad Naufal Ardiansyah |
Editor | : Faizal R Arief |