TIMES JATIM, GRESIK – Digelar perdana, ratusan atlet ambil bagian dalam turnamen panahan tradisional skala nasional di Wisata Alam Gosari (Wagos), Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Turnamen panahan bertajuk Wagos Archery Cup ini digelar dalam dua kategori yakni dewasa dan pelajar tingkat SD/SMP, dengan masa tanding dua hari.
Ketua Pengelola Wisata Wagos, Misbakhud Dawam mengaku bangga wisatanya menjadi tempat turnamen panahan skala nasional. Ratusan peserta hadir dari berbagai daerah di Indonesia.
"Tentu kami bangga bisa menjadi bagian dari kegiatan skala nasional kali ini, semoga membawa kebaikan. Ini merupakan kebanggan bagi kami," katanya, Sabtu (24/2/2024).
Dawam menyatakan, keberhasilan kompetisi panahan ini tak terlepas dari kolaborasi semua pihak. Even turnamen panahan tradisional ini mendukung konsep wisata budaya yang digagas sebelumnya.
Ke depan, dia berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan kembali dengan lebih meriah. Tentu hal ini bisa menjadi daya tarik baru bagi pengunjung.
"Tentu akan menguatkan ikon wisata budaya yang sudah kami gaungkan sehingga wisata kami bisa dikenal lebih jauh oleh masyarakat, sehingga di Wagos tak hanya rekreasi, selfie tapi olahraga," imbuh dia.
Sementara itu, Ketua Persatuan Panahan Tradisional (Perpatri) Kabupaten Gresik, Febry Hardyan mengungkapkan pemilihan Wagos sebagai tempat kompetisi tingkat nasional sangat tepat.
"Organisasi panahan yang kami ikuti yaitu KORMI itu dalam setiap event menganjurkan menggandeng tempat wisata. Nah, Wagos ini dirasa cocok karana wisatanya juga berbasis budaya, di sini ada peninggalan sejarah juga," ungkapnya.
Febry menjelaskan, ratusan peserta yang hadir kali ini datang dari berbagai daerah seperti Jawa, Bengkulu, NTB, dan Bali. Total peserta 464.
Memanah tradisional, kata dia merupakan olahraga yang memadukan seni budaya sehingga targetnya pembinaan atlet pelajar dan tentunya bisa semakin digemari.
"Target pelajar pembinaan, tentu harapan akan muncul atlet panahan, tujuan lebih besar agar olahraga ini semakin digemari masyarakat," imbuhnya.
Salah satu peserta, Hananta Sapta Ramadhan merasakan sensasi tersendiri ketika ikut turnamen di tempat wisata. Sebab, biasanya digelar di lapangan terbuka.
Pelajar asal Surabaya yang menggeluti olahraga panahan sejak usia 7 tahun ini optimis juara. Apalagi, dia sudah pernah juara di turnamen panahan sebelumnya. "Optimis, insyallah bisa juara," tutupnya usai mengikuti turnamen panahan skala nasional di Wagos Gresik. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Perdana, Ratusan Atlet Ikuti Turnamen Panahan Skala Nasional di Wagos Gresik
Pewarta | : Akmalul Azmi |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |