TIMES JATIM, JEMBER – Ketua Pengkab Cabang Olahraga (Cabor) Taekwondo Jember Rahmad mengungkapkan persiapan cabor taekwondo menuju Pekan Olahraga Provinsi atau Porprov Jatim 2022 terkendala sejumlah hal.
Kendala yang paling kentara saat ini yakni kurangnya jumlah atlet yang akan diterjunkan ke laga Porprov Jatim VII itu.
“Kami ada kelas-kelas yang atletnya masih kosong. Artinya tidak ada atletnya. Terutama mengisi kelas berat 54, 58, 63 ke atas. Apalagi over 87 memang saya belum menemukan atletnya, sehingga harus diseleksi kembali,” ungkap Rahmad saat ditemui TIMES Indonesia di Kantor KONI Jember, Rabu (24/3/2021).
Taekwondo Jember terkendala kurangnya jumlah atlet yang akan diterjunkan ke Porprov Jatim 2022. (Foto: Taekwondo Jember for TIMES Indonesia)
Rahmad juga mengatakan bahwa atlet yang akan diterjunkan kurang lebih sebanyak 20 atlet taekwondo.
Yang terdiri dari kategori seni maupun tarung. Rahmad juga menargetkan medali pada pertandingan di Porprov Jatim 2022 mendatang.
“Harapannya nanti untuk cabor taekwodo dapat menyumbang medali sebanyak-banyaknya dalam kondisi apapun,” tegasnya.
Selain itu, Rahmad juga berharap agar Pemkab Jember dapat lebih memperhatikan para atlet termasuk pemberian asupan gizi kepada atlet.
Jember menjadi tuan rumah bagi cabor taekwondo dalam Porprov Jatim 2022. (Foto: Taekwondo Jember for TIMES Indonesia)
“Pada intinya saya berharap para atlet lebih diperhatikan, baik asupan gizi dan fasilitas oleh pemerintah. Karena saya sendiri kasian sama anak-anak, rumahnya sangat jauh dari tempat latihan, dan sampai sini hanya diberi minum air putih saja,” tutup Rahmad.
Seperti yang diketahui, Porprov Jatim VII yang awalnya digelar pada 2021 lalu, terpaksa dijadwal ulang pada 2022 karena pandemi Covid-19.
Keputusan tersebut merupakan hasil Rapat Tahunan KONI Jatim secara daring melalui tayangan video conference bersama dengan seluruh pengurus KONI Kabupaten se-Jawa Timur pada tanggal 25 Juni 2020 lalu.
Empat kabupaten dipilih menjadi tuan rumah Porprov Jatim 2022. Yakni Situbondo, Bondowoso, Jember, dan Lumajang. (*)
Pewarta | : Farahilah Maitsa Soraya (MG-350) |
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |