TIMES JATIM, TANGERANG – Memperingati Hari Desa 2025 menjadi kesempatan berharga untuk merenungkan peran komunikasi dalam mendukung pembangunan desa, terutama di tengah arus globalisasi dan digitalisasi. 

Desa bukan hanya entitas lokal semata, tetapi juga pemain penting dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, dan pelestarian budaya. 

Komunikasi memegang posisi vital untuk menghubungkan desa dengan dunia luar, meningkatkan partisipasi aktif masyarakat, serta mempercepat pembangunan berkelanjutan.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Dr. Ahmad Fauzi dalam pidatonya menekankan bahwa komunikasi adalah elemen kunci pemberdayaan desa. 

“Dengan teknologi informasi, desa dapat membagikan inovasi, menarik investasi, dan berkolaborasi dengan pihak luar. Desa yang mampu mengelola komunikasi dengan baik akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan sosial,” jelasnya.

Dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, komunikasi berfungsi sebagai jembatan penghubung antara masyarakat desa, pemerintah, dan sektor swasta. Salah satu contoh nyata adalah kesuksesan Desa Digital Mandiri di Jawa Barat. 

Desa ini mengembangkan aplikasi berbasis digital untuk memasarkan produk lokalnya. Berkat komunikasi yang efektif, produk-produk desa ini mampu dikenal tidak hanya di pasar lokal tetapi juga internasional.

Dr. Siti Nuraini, pakar komunikasi pembangunan, menegaskan bahwa komunikasi yang inklusif sangat penting untuk melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan. 

“Ketika warga desa dilibatkan dalam dialog konstruktif, rasa memiliki terhadap program pembangunan meningkat, sekaligus memperkuat transparansi dan akuntabilitas pemerintah desa,” jelasnya. 

Hal ini menunjukkan bagaimana komunikasi yang baik mampu mengubah desa menjadi lebih partisipatif dan adaptif terhadap perubahan.

Salah satu langkah strategis pemerintah adalah mengintegrasikan digitalisasi ke dalam pembangunan desa. Program Internet Desa yang diluncurkan pada tahun 2023 telah berhasil menghubungkan lebih dari 10.000 desa di seluruh Indonesia dengan akses internet. 

Ini membuka peluang besar bagi desa untuk mempromosikan produk unggulan, mengikuti pelatihan daring, dan mengakses pasar global.

Kepala Desa Sumber Makmur, Abdul Rahman, mengingatkan bahwa teknologi saja tidak cukup. “Tanpa pendampingan yang memadai, teknologi sulit dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, pelatihan komunikasi digital harus dilakukan agar masyarakat tidak hanya menjadi pengguna teknologi tetapi juga inovator,” ujarnya. Pendampingan yang berkelanjutan memastikan teknologi benar-benar memberikan dampak signifikan bagi kemajuan desa.

Komunikasi juga penting untuk menyampaikan pesan keberlanjutan kepada masyarakat desa. Kampanye komunitas seperti pengelolaan sampah, penghijauan, atau penggunaan energi terbarukan memerlukan pendekatan komunikasi strategis. Dengan cara ini, pesan keberlanjutan dapat diterima dengan baik dan diterapkan oleh masyarakat.

Dr. Ahmad Fauzi kembali menegaskan, “Keberlanjutan desa membutuhkan kolaborasi berbagai pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga sektor swasta. Di sinilah komunikasi berperan sebagai penghubung utama untuk menciptakan sinergi yang solid.” Dengan komunikasi yang strategis, berbagai program keberlanjutan dapat terintegrasi lebih baik dalam kehidupan masyarakat desa.

Hari Desa 2025 adalah momen strategis untuk memperkuat posisi komunikasi sebagai pilar pembangunan desa. Dalam jangka panjang, investasi pada infrastruktur komunikasi, pelatihan sumber daya manusia, serta penguatan kelembagaan desa harus menjadi prioritas. Pendekatan ini akan memastikan desa mampu berkembang menjadi entitas yang mandiri, inklusif, dan berdaya saing global.

Melalui komunikasi yang efektif, desa dapat menjadi pusat inovasi sekaligus penjaga pelestarian budaya lokal. Desa tidak hanya berperan sebagai basis ekonomi, tetapi juga sebagai bagian dari solusi untuk menghadapi tantangan global. 

Dengan semangat ini, Hari Desa 2025 dapat menjadi tonggak penting dalam mendukung pembangunan desa yang berkelanjutan, inovatif, dan relevan di tingkat dunia. Mari kita jadikan momen ini sebagai langkah bersama untuk menciptakan masa depan desa yang lebih cerah.

***

*) Oleh : Ziya Ibrizah, S.I.Kom., M.I.Kom., Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

*) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.