TIMES JATIM, SURABAYA – Desainer asal Surabaya, Diana Muljono Putri atau dikenal Diana Putri tiada hentinya mengharumkan nama Indonesia.

Baru saja ia terpilih menjadi salah satu Barbie Role Model kategori fashion saat acara Project Coffee Table Book dalam rangka perayaan ulang tahun ke-65 Barbie yang dipilih oleh Mattel, perusahaan mainan global terkemuka dan pemilik salah satu waralaba hiburan anak dan keluarga  terbesar di dunia.

Keberhasilannya merupakan buah dari kerja keras dan belajar secara otodidak. Ia selalu bereksperimen, mengingat Diana juga tidak pernah menempuh pendidikan formal dalam sekolah fashion.

Desainer asal Surabaya, Diana Muljono Putri. (FOTO: Dok.Pribadi)

Namun, tangan dinginnya mampu menelurkan karya-karya spektakuler tersebut. Diana memang kerap menguji kenyamanan dan keindahan karyanya langsung pada dirinya sendiri, maka dari itu karyanya bisa menyatu sempurna dengan tetap nyaman dan kuat.

Tak heran jika di tahun ini, prestasi gemilang mampu ia raih dengan terpilih menjadi salah satu 20 role model dari Asia Tenggara yang dipilih untuk dimuat di situs mikro barbie, yakni seabarbie-youcanbeanything.com. Perempuan kelahiran 11 Desember 1971 ini masuk dalam kategori fashion & beauty. 

Terpilih sebagai Barbie Role Model, dirinya pun mengusung pemotretan dengan busana serba pink ciri khas boneka cantik tersebut.

“Sangat terharu dan bersyukur mendapat kehormatan ini. Siapa sih yang nggak tahu Barbie? Dari kecil kita mainnya Barbie. Baru aja dikabarin kemarin kalau aku masuk di edisi Agustus,” terangnya, Kamis (12/9/2024).

Nama Diana Putri memang sudah tidak asing lagi dalam industri fashion. Ia bahkan telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Selain pernah dinobatkan sebagai Best Designer di NYFW S/S 2015 oleh Global Fashion Avenue, Diana juga merupakan perempuan pertama dan API desainer yang menerima penghargaan bergengsi tersebut. 

Selain itu, ia juga menyabet prestasi di antaranya Best Asian Designer in Beijing-Indonesian Consulate Event, Masuk dalam 24 besar desainer favorit “Hollywood’s Favourite Designer”, bahkan Diana juga dipercaya oleh seleb dunia, Paris Hilton, untuk membuat karya pada pesta pernikahannya.

Namanya pun semakin dikenal kala ia mendesain busana untuk artis papan atas, bahkan circle selebriti Hollywood mampu ia tembus.

Mulai dari Ariana Grande, Sabrina Carpenter, Janet Jackson, Nicki Minaj, Paris Hilton, Lady Gaga, hingga Group Kpop Fenomenal BlackPink yang beranggotakan Jennie, Lisa, Jisoo dan Rose.

Sebagai trademark desain dari Diana Couture adalah leather dan bustier. Bustier karyanya sendiri menjadi langganan kerja sama desainer dan stylist di Indonesia maupun mancanegara.

Hal itu karena bustier yang ia buat tidak hanya cantik, tapi juga kuat dan nyaman saat dipakai. Salah satu pear bustier ikonik karyanya ialah busana yang dikenakan Jennie dalam MV Shut Down.

Usut punya usut, karya Diana yang selalu out of the box nyatanya berawal dari tidak menemukan style dan material yang cocok dengan seleranya di pasaran. Ternyata, karya Diana justru mendapat respon positif. Dari sinilah starting point Diana Couture.

Sementara keberhasilanya dalam industri fashion hingga terpilih sebagai Barbie Role Model di tahun ini, tak lepas peran besar dari keluarga, yang merupakan support system Diana paling utama.

Bahkan, anak-anak Diana, juga memiliki pekerjaan mentereng yang tak jauh dari bidang fashion. Reinhardt Kenneth, kini berkarir sebagai international fashion and celebrity photographer, Reagan Keith sebagai finance analyst, dan Nicole Aiko yang dikenal sebagai model dan influencer yang kini mengikuti jejak sebagai fashion designer.

Lewat karya dan prestasinya, Diana selalu mampu memadukan kekayaan budaya Indonesia ke dalam desain karyanya. Ia berharap agar bisa menginspirasi banyak perempuan untuk mencapai impian dan potensi yang mereka miliki.

“Saya berharap semua pencapaian kita dapat menginspirasi seluruh perempuan untuk meraih cita-citanya,” ujarnya. (*)