TIMES JATIM, JOMBANG – Tepat pada tanggal 2 Oktober masyarakat Indonesia selalu memperingatinya sebagai Hari Batik Nasional. Dipilihnya tanggal tersebut bertepatan ditetapkannya batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan nonbendawi oleh UNESCO.
Berbicara mengenai batik Indonesia, hampir setiap daerah kini punya motif lengkap dengan filosofi yang berbeda juga.
Di galeri Pesona Batik Jombang di Desa Jabon, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Anda bisa melihat langsung batik khas Jombang.
Nunuk Rachmawati Owner Pesona Batik Jombang saat menunjukan dan menjelaskan makna motif Tunggul Argani. (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)
Pada momen Hari Batik Nasional tahun ini, galeri Pesona Batik Jombang menciptakan motif baru bernama 'Tunggul Argani'. Tema batik ini disebut terinspirasi dari sejumlah sejarah klasik yang ada di Kabupaten Jombang.
Nunuk Rachmawati, owner Pesona Batik Jombang mengatakan, motif Tunggul Argani terinspirasi dari sejarah penyelamatan Raja Jayanegara dari Kerajaan Majapahit oleh Pasukan Bhayangkari pimpinan Gajah Mada saat terjadi pemberontakan Ra Kuti. M
Motif ini juga bercerita soal sejarah arca Garudeya yang ada di Situs Petirtaan Kuno Sumberbeji di Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang.
"Tunggul Argani ini menceritakan perjuangan Pasukan Bhayangkari. Perjuangan yang kami adopsi, mulai dari penyelamatan Jayanegara pada malam hari hingga kami ambil diri sayap Garuda Wisnu Kencana yang ada di Sumberbeji,” kata Nunuk kepada TIMES Indonesia, Minggu (2/10/2022).
Selain itu, ada juga filosofi sejarah motif batik Tunggul Argani yang memiliki arti pataka keberanian dalam menghadapi bahaya. "Tunggul Argani artinya pataka keberanian dalam menghadapi bahaya. Karena ibarat Gajah Mada kinepung wakil binaya mangap artinya dikepungmarabahaya," terangnya.
Sementara itu, yang melatar belakang ide motif Tunggul Argani yaitu diilhaminya penyelamatan Prabu Jayanagara atau Prabu Jayanegara oleh pasukan kawal Raja dipimpin Bekel Bhayangkari Gajahmada ke Wanwa (desa) Badander (sekarang wilayah Desa Sumbergondang, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang).
"Nama Tunggul bermakna secara leksikal (kamus) adalah pokok atau pangkal batang kayu. Sedangkan secara filosofis merupakan simbol kehormatan atau pataka kesatuan," jelas Nunuk sembari melihatkan karyanya tersebut.
Sedangkan Bhayangkari adalah nama satuan elit kawal Raja Majapahit yang terkenal sejak peristiwa penyelamatan Prabu Jayanagara. Hingga sekarang nama Bhayangkari diadopsi menjadi Bhayangkara sebagai nama lain Kepolisian Republik Indonesia.
Berikut Makna Lengkap Motif Batik Tunggul Argani Khas Jombang
Seorang ibu-ibu yang tengah asik mencanting batik. (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)
1. Bintang utama di puncak bersudut 8 bermakna Astha Mandala merupakan wilayah Majapahit berjumlah 8 propinsi.
2. Bintang bersudut lima berjumlah 7 melambangkan Batara Saptaprabu yang merupakan dewan pertimbangan agung Majapahit yang terdiri atas kerabat Raja dan dipimpin Raja Majapahit sendiri.
2. Perisai atau tameng sebagai lambang pasukan kawal khusus.
3. Gambar mahkota sebagai simbol Raja yang diselamatkan sebagai lambang tertinggi negara (kerajaan).
4. Bentangan sayap garuda terinspirasi dari kendaraan Wisnu yang terdapat dalam area situs petirtaan Sumber beji, Desa Kesamben, Ngoro. Bermakna Majapahit seperti sedang membentangkan sayap keagungannya. Motif sayap ini adalah Nawasena Paksa dari bahasa Sanskerta yang bermakna sayap berjumlah sembilan yang melambangkan masa depan yang cerah.
5. Padma atau tunjung (teratai) sebagai lambang kesucian jiwa.
6. Lambang padi kapas berjumlah 18 sebagai lambang (18 kewajiban seorang pemimpin).
7. Motif daun Wijayakusuma dalam motif batik Tunggul Argani adalah sebagai lambang tahta kerajaan. Bunga wijayakusuma dipercaya sebagai bunga mistis untuk kekuasaan.(*)
Pewarta | : Rohmadi |
Editor | : Faizal R Arief |