TIMES JATIM, BONDOWOSO – Musim hujan segera berakhir, musim kemarau akan segera tiba. Sejumlah titik di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, biasanya mengalami kekeringan sehingga warga kekurangan air bersih.
Berdasarkan data sebelumnya, beberapa titik berpotensi terdampak bencana kekeringan yakni Kecamatan Maesan, Pakem, Wringin,Tagalampel, Tapen, Klabang, Prajekan, Botolinggo dan Cermee.
Ditanya adanya pemotongan anggaran penanganan kekeringan, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Bondowoso, Sigit Purnomo menjelaskan, bupati meminta BPBD untuk menghitung ulang kebutuhan anggaran untuk pemenuhan air bersih saat musim kemarau.
“Kami akan usulkan kembali. Mungkin ada tambahan dari tim anggaran. Dalam rangka memberikan layanan distribusi air bersih,” jelas dia saat dikonfirmasi, Kamis (10/4/2025).
Pihaknya mengaku juga berupaya mengakses bantuan anggaran dari pemerintah Provinsi Jawa Timur, maupun dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Menurutnya, kebutuhan anggaran suplai air bersih untuk lima bulan. Namun anggaran hanya cukup untuk satu bulan.
Wilayah yang berpotensi terdampak kekeringan masih sama seperti tahun kemarin, yakni sebanyak 9 kecamatan dengan total 15 desa.
Dia mengimbau agar masyarakat di wilayah rawan kekeringan agar tidak khawatir.
“Pemerintah Kabupaten Bondowoso akan berupaya untuk memenuhi kebutuhan air bersih,” ucap dia. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Hanya Cukup Sebulan, BPBD Bondowoso Akan Hitung Ulang Anggaran Penanganan Kekeringan
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |