TIMES JATIM, BANYUWANGI – Latihan massal menjelang pertunjukan budaya kolosal Gandrung Sewu 2025 di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, pada Sabtu, 11 Oktober 2025 lalu, tak hanya menggugah semangat para penari. Namun, juga menjadi rejeki nomplok sejumlah pelaku UMKM di Bumi Blambangan. 

Salah satu pedagang yang turut panen cuan adalah Indri. Dia merupakan warga Kelurahan Sobo, yang berjualan makanan ringan. 

"Saya sangat bersyukur dengan adanya kegiatan ini, dagangan saya yang terjual sangat lumayan," ujarnya. 

Meski pada latihan kedua pengunjung sedikit berkurang dibanding hari pertama, Indri tetap bersyukur. Dia bahkan berencana terus berjualan selama sesi latihan berlangsung.

"Hari ini saya jualan di sini merupakan latihan gabungan yang kedua. Sedikit banyaknya penjualan sangat saya syukuri supaya menjadi berkah,” ungkapnya. 

Fenomena ini tidak luput dari perhatian Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Taufik Rohman. Menurutnya, Gandrung Sewu bukan hanya pertunjukan budaya, melainkan juga penggerak ekonomi rakyat.

"Saya melihat area Stadion Diponegoro sangat banyak pelapak yang menggelar lapaknya. Ini momen bagus yang harus dimanfaatkan oleh para pelaku kreatif di Banyuwangi khususnya," kata Taufik, Selasa (14/10/2025). 

Taufik menegaskan, kegiatan seperti ini adalah contoh nyata bagaimana budaya dapat bersinergi dengan sektor ekonomi. Pelaku UMKM mendapatkan ruang, sementara masyarakat luas bisa menikmati produk-produk lokal dengan mudah.

"Dengan adanya latihan gabungan ini, warga Banyuwangi tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga menjadi bagian dari mata rantai ekonomi yang saling menguntungkan. Para pedagang mendapat rezeki, sementara peserta latihan dan penonton dapat menikmati jajanan dan barang yang ditawarkan," jelasnya. 

Untuk diketahui, Gandrung Sewu merupakan salah satu festival kebangaan masyarakat Banyuwangi. Ribuan penari ini nantinya akan menari di Pantai Boom Marina pada 25 Oktober 2025 mendatang. Dengan pemandangan berlatar pulau bali, Gandrung Sewu 2025 siap memukau masyarakat. (*)