TIMES JATIM, SIDOARJO – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Pertamina dan Komisi VII DPR RI, Bambang DH serta Dinas Kelautan dan Perikanan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melakukan sosialisasi dan pendistribusian konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk mesin kapal penangkap ikan bagi para nelayan di Kota Delta.
Zainal Abidin selalu Sub Koordinator Pengawasan dan Pengoperasionalan Infrastruktur Migas, mewakili Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas, Kementerian ESDM RI mengatakan jika Program Konversi BBM ke BBG ini merupakan program kemitraan antara Kementrian ESDM dengan Komisi VII DPR RI.
"Untuk Kabupaten Sidoarjo, bantuan mesin kapal konversi BBM ke BBG ini bagi para nelayan ini merupakan aspirasi dari Pak Bambang DH, Anggota Komisi VII DPR RI," kata Zainal Abidin usai prosesi penyerahan kepada nelayan di Depo Pemasaran Ikan Sidoarjo, Kamis (5/10/2023)
Komisi VII DPR RI, Bambang DH saat memeriksa mesin kapal penangkap ikan program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk bagi para nelayan Sidoarjo (Rudi Mulya/TIMES Indonesia)
Zainal melanjutkan jika Program Konversi BBM ke BBG untuk kapal nelayan penangkap ikan untuk nelayan tepat sasaran ini sangat memiliki makna bagi kemudahan akses energi, dimana nelayan diberikan pilihan energi yang akan digunakan.
"Harapan kita, konversi BBM ke BBG ini berdampak pula pada perekonomian nelayan yaitu dapat mengurangi biaya melaut bagi nelayan di Kabupaten Sidoarjo," ungkap Zainal.
Pendistribusian paket perdana (mesin kapal konversi BBM ke BBG red) oleh Pemerintah yang hari ini di saksikan Anggota DPR RI, Bambang DH serta pihak Pertamina dan Tjarda selaku Kepala Dinas Kelautan-Perikanan Pemkab Sidoarjo diberikan secara gratis kepada puluhan nelayan Sidoarjo.
"Pada tahun 2023 ini Kabupaten Sidoarjo, rencananya akan didistribusikan 92 paket perdana mesin kapal konversi BBM ke BBG. Pesan Pak Menteri ESDM, mesin ini digunakan, dimanfaatkan dengan baik serta dirawat. Dan yang terpenting tidak untuk di perjualbelikan karena ini merupakan bantuan dari Pemerintah," tegasnya.
Sementara itu, Bambang DH mewakili Komisi VII DPR RI menambahkan jika Konversi BBM ke BBG bagi nelayan ini merupakan bentuk dukungan Pemerintah untuk nelayan sasaran di Kabupaten Sidoarjo dalam menggunakan bahan bakar lebih ramah lingkungan.
"Dengan adanya program konversi BBM ke BBG ini diharapkan para nelayan sasaran dapat lebih sukses serta membantu ekonomi masyarakat nelayan menuju ekonomi mandiri," katanya
"Saya berpesan mesin ini diberikan secara gratis tanpa dipunggut biasa, dan konversi BBM ke BBG ini adalah program pemerintah, maka jangan sampai setelah menerima bantuan ini terus mesinnya di jual, itu tidak boleh dan bisa berurusan dengan hukum," sambung tegas Bambang DH.
Lebih lanjut Bambang berharap agar para nelayan di Sidoarjo dapat memanfaatkan dan merawat dengan baik bantuan yang diberikan ini.
“Program Konversi BBM ke BBG bagi para Nelayan merupakan salah satu upaya Pemerintah menyediakan alternatif energi yang dapat digunakan, serta lebih ramah lingkungan. Maka dari itu gunakan dengan baik," pungkas Bambang DH.
Sementara itu, Rofiq salah satu nelayan penangkap ikan asal Gedangan penerima konversi BBM ke BBG mengaku senang mendapatkan mesin untuk kapal penangkap ikanya secara gratis.
"Alhamdulillah mendapat mesin dan tabung gas elpiji. Akan sangat membantu kami sebagai nelayan kecil ini untuk mengirit atau mengurangi ongkos Bahan bakar kapal kami. Terima kasih Kementrian ESDM, Anggota DPR RI, Pak Bambang DH dan Pertamina," ungkapnya.
Perlu diketahui data Kementerian ESDM, pada tahun 2016 hingga 2022 Pemerintah telah mendistribusikan 115.859 paket perdana. Pada tahun 2023 ini, rencananya akan dilakukan pendistribusian 13.865 paket perdana konversi BBM ke BBG untuk nelayan sasaran di 49 Kabupaten dan Kota. (*)
Pewarta | : Rudi Mulya |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |