TIMES JATIM, BLITAR – Batik Stupa merupakan merek dagang milik Dodo Mahendra, motivator yang tinggal di Kota Blitar. Usaha yang ia rintis semenjak tahun lalu ini berawal dari program RT Keren yang diadakan oleh Pemerintah Kota Blitar.
Bersama warganya, Dodo Mahendra selaku Ketua RW 11 Kelurahan Ploso Kerep, melanjutkan program membatik tersebut dan dikembangkan menjadi usaha komersial. Dimana produknya dapat diproduksi secara berkelanjutan dan menjadi bukti atas pelatihan yang telah mereka ikuti pada saat menjalankan program RT Keren.
BACA JUGA: Mengenal Batik Stupa Kota Blitar, Bermula dari RT Keren
Pria yang juga penulis buku motivasi ini pada akhirnya mencetuskan merek dagang Batik Stupa sebagai “puncak” produk batik yang dibuat oleh warga dengan ciri khasnya masing-masing. Ada hal menarik dengan batik yang baru setahun berdiri. Batik Stupa memiliki beberapa corak khas, disertai filosofinya masing-masing.
1. Motif Jaranan dan Kendang
Jaranan dan Kendang merupakan ikon kesenian dan kebudayaan khas Blitar yang sudah diakui dunia. Dari hal tersebut membuat Dodo menjadikannya sebagai aksen dari produk batik yang dihasilkan oleh Batik Stupa. Keduanya memiliki nilai khas tersendiri dan secara tidak langsung jaranan dan kendang menjadi simbol bahwa produk-produk Batik Stupa adalah khas Blitar.
2. Motif Ular Berbentuk Naga
Motif ini diadaptasi dari cerita legenda yang dipercayai oleh warga Kelurahan Karangtengah. Legenda tersebut menceritakan sosok Mbah Bawok yang memiliki penjaga berupa ular. Ular tersebut divisualisasikan oleh Dodo memiliki kemiripan fisik dengan hewan mitologi, yaitu naga dan memilki kesaktian.
3. Motif Dua Buah Sayap
Dua buah sayap dipilih sebagai simbol yang memiliki makna puncak. Oleh karena itu, Dodo berharap produk buatan Batik Stupa tersebut dapat mencapai “puncaknya”. Maksudnya adalah dapat dikenal oleh banyak orang dan dapat memiliki niai tersendiri bagi masyarakat pecinta batik.
4. Motif Buah Kenari
Dua buah kenari digambarkan sebagai penyeimbang desain batik yang diproduksi oleh Batik STUPA. Selain itu, buah kenari dipilih sebagai simbol tempat usaha Batik Stupa berada, yaitu di Perumahan Kenari Asri.
Itulah beberapa motif yang ada dalam karya Batik Stupa, beserta penjelasan filosofinya. Dodo Mahendra, perintis usaha ini menaruh harapan agar karyanya bisa semakin dikenal dan menjadi salah satu ikon di Kota Batu. (*)
Pewarta | : Tiara Firgishanda Ipaenin (PKL) |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |