TIMES JATIM, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bertemu dengan Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, di The White Label, Singapura, Rabu (12/11/2025). Pertemuan tersebut menjadi bagian dari program RISING Fellowship, yang mempertemukan pemimpin regional Asia untuk memperluas jejaring kerja sama strategis.
Dalam dialog yang berlangsung dinamis, kedua pihak menyoroti peluang kemitraan antara Jawa Timur dan Singapura di sektor ekonomi hijau, investasi, pendidikan, dan pengembangan sumber daya manusia. Kolaborasi lintas negara ini dipandang penting untuk memperkuat posisi Jawa Timur sebagai pusat ekonomi maritim dan industri di kawasan timur Indonesia, sekaligus mendukung agenda keberlanjutan regional.
Khofifah menegaskan bahwa Jawa Timur memiliki kapasitas besar untuk memperluas kerja sama internasional berkat kekuatan ekonomi dan dukungan infrastruktur yang solid. Provinsi dengan luas 48 ribu kilometer persegi dan penduduk lebih dari 42 juta jiwa itu memiliki jaringan logistik yang luas—terdiri dari 37 pelabuhan, tujuh bandara, 12 ruas tol, 13 kawasan industri, dua kawasan ekonomi khusus, dan satu kawasan industri halal.
“Dengan infrastruktur yang lengkap, Jawa Timur kini menjadi hub logistik nasional dan pusat konektivitas Indonesia Timur,” ujar Khofifah dalam pertemuan tersebut.
Secara ekonomi, Jawa Timur menempati posisi strategis dengan kontribusi sekitar 14,54 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Pertumbuhan ekonomi provinsi ini ditopang sektor industri, pertanian, serta UMKM yang terus menunjukkan resiliensi dan inovasi.
Pemerintah Provinsi Jatim juga mencatat sejumlah kemajuan sosial yang signifikan. Per Maret 2025, angka kemiskinan turun menjadi 9,5 persen, sementara kemiskinan ekstrem berhasil ditekan hingga 0,66 persen. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pun terus naik dan telah berada dalam kategori tinggi sejak 2020.
“Prioritas kami ke depan adalah memperkuat daya saing ekonomi berbasis inovasi, meningkatkan kualitas SDM, memperluas perlindungan sosial, dan mendorong pertanian berkelanjutan,” tambahnya.
Khofifah menilai, Singapura dan Jawa Timur memiliki kesamaan visi dalam memajukan inovasi, pengembangan manusia, dan pembangunan berkelanjutan. Melalui pertemuan ini, ia berharap kedua pihak dapat membuka peluang investasi baru serta memperluas kerja sama pendidikan dan riset teknologi hijau.
Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan menyambut baik komitmen tersebut. Ia menyatakan kesiapan pihaknya untuk menindaklanjuti hasil pembahasan dalam bentuk kemitraan konkret antara pemerintah, dunia usaha, dan institusi pendidikan di masa mendatang. (*)
| Pewarta | : Lely Yuana |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |