https://jatim.times.co.id/
Ekonomi

Produksi Turun Drastis, Pembuat Brem di Madiun Tetap Bertahan

Minggu, 28 Februari 2021 - 18:10
Produksi Turun Drastis, Pembuat Brem di Madiun Tetap Bertahan Parti sedang mengolah sari tape ketan menjadi brem. (Foto: Romy Tri Setyo Wibowo/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MADIUNBrem dikenal sebagai oleh-oleh khas Madiun selain sambel pecel. Sentra pembuatan penganan yang terbuat dari sari tape ketan itu ada di Desa Kaliabu, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun.

Sebagian besar warga Desa Kaliabu menjadikan brem sebagai salah satu sumber penghasilan. Termasuk di antaranya Parti pembuat brem yang mulai berproduksi sejak 1995. Meskipun produksi  terdampak pandemi, Parti tetap bertahan hingga kini.

"Sebelumnya saya buruh di salah satu pabrik brem.  Kemudian saya memutuskan membuat sendiri setelah 10 tahun bekerja," ungkap Parti.

Pengolahan Sari Tempe Ketan a

Parti menuturkan, proses pembuatan brem cukup lama. Tahap awal adalah pembuatan tape ketan sebagai bahan dasar brem. Ketan yang sudah ditanak ditambahkan ragi. Proses fermentasi membutuhkan waktu sekitar 5 hari.

"Butuh waktu kurang lebih 6 hari untuk menjadi brem," jelas Parti.

Sebelum pandemi, produksi brem meningkat menjelang Idul Fitri. Banyak pemudik yang membeli brem untuk oleh-oleh  sanak saudara. Saat kondisi normal, sekali produksi bisa sampai 1 ton ketan. Namun, saat ini produksi turun drastis hanya sekitar 2-4 kuintal.

Brem

"Produksi menyesuaikan permintaan pasar," kata Parti.

Untuk pemasaran, Parti hanya mengandalkan penjualan di toko oleh-oleh di wilayah Madiun saja. Selain brem, dia juga memproduksi madumongso yang bahan bakunya sama yakni tape ketan. Brem buatan warga Desa Kaliabu, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun sudah banyak dikenal konsumen. (*)

Pewarta : Romy Tri Setyo Wibowo (MG-339)
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.