TIMES JATIM, BANYUWANGI – Para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Banyuwangi, Jawa Timur kini dapat bernapas lega berkat adopsi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Sistem pembayaran berbasis kode QR ini telah berhasil menghilangkan kekhawatiran UMKM di kabupaten yang terletak di paling ujung timur Pulau Jawa terkait penerimaan uang palsu yang selama ini menjadi masalah serius bagi bisnis kecil. QRIS menjadi solusi efektif dalam mengamankan transaksi dan mendukung pertumbuhan usaha tanpa harus khawatir dengan uang palsu.

Dalam rangka mendukung adopsi QRIS, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jember menggelar acara yang bertajuk ‘Banyuwangi Holiday With QRIS’. Dimana dalam setiap traksaksi jual beli yang ada di acara tersebut diwajibkan melakukan pembayaran melalui uang elektronik yaitu QRIS.

Kegiatan yang digeber selama 3 hari mulai tanggal 21 hingga 23 Juli 2023, di Hutan De Djawatan, Benculuk, Kecamatan Cluring itu, terdapat beberapa rangkaian diantaranya yakni, creative economy expo, kemudian Banyuwangi Fashion Festival dan Djawatan Music Festival dengan menghadirkan artis papan atas Ifan Seventeen dan Fourtwnty. Tujuan dari event tersebut diselenggarakan selain untuk membangkitkan UMKM di Bumi Blambangan, sekaligus digunakan sebagai sarana sosialisasi QRIS kepada masyarakat luas.

Pemilik Sayak Godho, Rizky Esa Erfi Rahmadhani yang membuka stand di acara Banyuwangi Holiday With QRIS mengaku banyak keuntungan bertransaksi menggunakan QRIS. Selain tidak repot untuk mencari kembalian, pembayaran melalui uang elektronik dapat menghilangkan rasa khawatir terhadap penipuan khususnya pembeli yang menggunakan uang palsu.

“Kita dapat dengan mudah melihat nominal riwayat transaksi. Jadi saat membuat buku pemasukan dan pengeluaran tidak perlu repot-repot lagi,” katanya, Senin, (24/7/2023).

Stand UMKM Oleh-oleh khas Banyuwangi di event Banyuwangi Holiday With QRIS yang di laksanakan di Hutan De-Djawatan, Benculuk, Kecamatan Cluring. (FOTO: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)

Diceritakan Rizky, ia sudah menggunakan QRIS saat pandemi Covid-19 lalu untuk menghindari atau meminimalisir penyebaran virus tersebut, pihaknya memilih melakukan transaksi jual beli menggunakan QRIS.

“Pakai QRIS mulai tahun 2023 waktu ramainya Covid,” cetusnya.

Hal senada juga diungkapkan penjual oleh-oleh khas Banyuwangi dan pengrajin tas anayam, Wasilatul Hasanah. Dia menyebut banyak dari pembeli yang melakukan pembayaran melalui QRIS yang bisa diakses oleh semua mobile banking maupun aplikasi atau lembaga penyedia jasa lainnya.

“Kita gak bingung lagi cari kembalian dan memudahkan kita saat merekap keuangan,” ujar Perempuan asal Desa Sumber Beras, Kecamatan Muncar, Banyuwangi.

Perlu dikertahui, menggunakan QRIS, setiap transaksi pembayaran dilakukan secara digital melalui aplikasi pembayaran uang elektronik. Pelanggan dapat dengan mudah memindai kode QR pada toko UMKM dan melakukan pembayaran langsung melalui ponsel pintar mereka. Keamanan kode QR yang canggih dan teknologi verifikasi yang ketat mengurangi risiko penerimaan uang palsu secara signifikan.

Selain menghilangkan kekhawatiran terkait uang palsu, adopsi QRIS juga membawa banyak manfaat lain bagi UMKM di Banyuwangi. Perluasan akses ke pasar digital, kemudahan dalam melacak transaksi, serta penghematan biaya administrasi menjadi beberapa keuntungan lain yang dirasakan oleh para pelaku usaha kecil ini.

Dengan QRIS semakin mendapatkan dukungan dari para pelaku bisnis dan pemerintah, UMKM di Banyuwangi dapat lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan di era digital. QRIS telah membuka jalan bagi kemajuan bisnis UMKM dan berkontribusi positif dalam pertumbuhan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi secara keseluruhan.

Bagaimana apakah diantara kalian masih memilih melakukan pembayaran uang cash yang ribet?. Yuk segera beralih pakai QRIS pembayaran non tunai yang CEMUMUAH, Cepat, Murah, Mudah, Aman dan Handal. (*)