https://jatim.times.co.id/
Ekonomi

Gubernur Khofifah 'Tantang' Peserta The 4th Kampoeng Kreasi Menuju Desa Devisa 

Kamis, 01 Juni 2023 - 20:43
Gubernur Khofifah 'Tantang' Peserta The 4th Kampoeng Kreasi Menuju Desa Devisa  Gubernur Khofifah saat meninjau stand Kampung Mandiri Kedung Asem Rungkut dalam acara Pameran The 4th Kampoeng Kreasi di Royal Plaza Surabaya, Kamis (1/6/2023). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, SURABAYAGubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara resmi membuka Pameran Kreativitas dan Inovasi Desa The 4th Kampoeng Kreasi di Atrium Royal Plaza Surabaya, Kamis (1/6/2023). 

Pameran ini bertujuan memfasilitasi para pelaku usaha ekonomi kreatif dalam rangka memperkuat perekonomian nasional dan mengentaskan kemiskinan di daerah desa maupun perkampungan perkotaan. 

Gubernur-Khofifah-22.jpgGubernur Khofifah meninjau stand produk kriya dan alas kaki dalam acara Pameran The 4th Kampoeng Kreasi di Royal Plaza Surabaya, Kamis (1/6/2023). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia) 

The 4th Kampoeng Kreasi sekaligus menjadi wadah berdiskusi bagi para pelaku ekonomi kreatif. Setiap tahun penyelenggaraan, para pelaku ekonomi berbasis masyarakat dapat mempromosikan masing-masing produk unggulan mereka demi memperluas pasar. 

Mulai BUMDes, BUMDesma, pondok pesantren serta pelaku UMKM. Para peserta berasal dari berbagai daerah serta institusi maupun lembaga perguruan tinggi.

Ada Kabupaten Gresik, Kabupaten Magetan, Jatim Puspa Desa Berdaya, Kabupaten Jember, Forum BUMDes, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Jombang, Kabupaten Pacitan dan beberapa daerah lain. 

Gubernur-Khofifah-23.jpgGubernur Khofifah menyaksikan pencairan kredit perbankan kepada sejumlah pelaku UMKM Jatim dalam acara Pameran The 4th Kampoeng Kreasi di Royal Plaza Surabaya, Kamis (1/6/2023). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia) 

Masing-masing stand mendisplay produk lokal berbagai kategori mulai 1-4 Juni 2023 mendatang. Antara lain kerajinan batik, kulit, tenun, fashion, handy craft, produk desa wisata agro, makanan dan minuman, hingga stand akses pembiayaan dari perbankan. Termasuk juga stand pengenalan potensi wisata desa dan budaya tradisional. 

Gubernur Khofifah mengatakan, Kampoeng Kreasi merupakan inovasi kreativitas BUMDes dan BUMDesma dalam upaya pengembangan produk masing-masing desa. 

"Kita menyiapkan Kampoeng Kreasi bagaimana inovasi dan kreativitas BUMDes dan BUMDesma bisa kita bangun sinergitas, supaya kita bisa menyiapkan format pengembangan yang lebih strategis lagi bagi berbagai jenis usaha, kreativitas, inovasi dan pengembangan produk di masing-masing desa dalam payung BUMDes maupun BUMDesma," kata Khofifah. 

Tak ketinggalan, Khofifah pada kesempatan tersebut juga mengabarkan potensi desa dalam market ekspor. Karena, baru-baru ini Forum East Java International Trade Festival mencatat transaksi perdagangan luar negeri mencapai Rp1,83 triliun. Dari angka tersebut, ada kontribusi penguatan ekspor dari produk Desa Devisa. 

"Alhamdulillah kita dua hari lalu melaksanakan kegiatan yang cukup strategis. East Java International Trade Festival. Di forum ini dua hari lalu kita mencatatkan transaksi dari kelanjutan misi dagang Pemprov Jatim ke Saudi Arabia, Hongkong, Malaysia dan Timor Leste," ungkapnya.


Maka dari itu, Khofifah mendorong peserta Pameran The 4th Kampoeng Kreasi agar dapat mempersiapkan diri guna mengakses program LPEI (Lembaga Pengembangan Ekspor Indonesia). 

"Kita bisa mendapatkan berbagai aksesibilitas dan pendampingan dari LPEI ketika kualifikasi dari Desa Devisa bisa terpenuhi," ujarnya. 

Supaya dapat menembus kualifikasi Desa Devisa, kata Khofifah, desa harus memiliki produk original dari daerah setempat, kemudian memiliki asosiasi atau bentuk lain misal BUMDes maupun BUMDesma. Kemudian juga jumlah pelaku usaha harus cukup sebagai antisipasi perluasan dan pengembangan pasar. 

"Hal-hal yang memungkinkan bisa dibangun penguatan karena ada target cukup besar dari Ibu Menteri Keuangan untuk menyiapkan Desa Devisa," jelas Khofifah yang rajin keliling dari desa ke desa tersebut. 

Terbukti, Khofifah yang getol membangun Desa Devisa ini berhasil membangun 102 Desa Devisa dan sudah mengantongi SK LPEI. 

"Itu artinya Desa Devisa terbanyak di antara seluruh provinsi yang ada di Indonesia," sambung mantan menteri sosial itu. 

Pada kesempatan ini, Khofifah juga 'menantang' desa potensial peserta pameran untuk menjadi Desa Devisa. 

"Saya sudah mendapat tantangan dari Kepala LPEI karena beliau memberikan tantangan ayo Jatim cepat Desa Devisa nya. Nah, sekarang tantangan saya teruskan kepada panjenengan semua di Forum Kampoeng Kreasi ini," ucap Khofifah. 

Guna merealisasikan tantangan tersebut, Khofifah memberikan gambaran persyaratan Desa Devisa. 

"Pastikan produk-produk panjenengan yang saya banyak melihat keunikan-keunikan yang punya potensi menjadi Desa Devisa banyak," katanya. 

Seperti misalnya produk kopi dan coklat. Karena, beberapa daerah memiliki prototype lahan tertentu, tingkat kemiringan tertentu dan DPL tertentu di Jatim ternyata menyimpan produk kopi super spesial. 

Lereng Gunung Lawu, Magetan, Ngawi, Madiun memiliki prototype berbeda dengan lereng Gunung Wilis (Trenggalek, Tulungagung) dan Lereng Gunung Kelud (Kediri, Blitar). Rasa kopi tiap daerah berbeda-beda. Begitu pula rasa kopi antara Lereng Gunung Raung, Lereng Gunung Ijen dan Lereng Gunung Argopuro. 

"Artinya bahwa salah satu yang saya sebut lereng-lereng ini potensi kopinya dahsyat," puji Khofifah. 

Salah satu market kopi yang cukup potensial bagi Jatim adalah Mesir. Ia menjelaskan, hampir tujuh puluh persen Mesir diimpor dari Indonesia dan sebagian besar impor dari Jatim. Ada Kopi Dampit (Malang), sebagian produk Republik Kopi Bondowoso dan Jember. 

"Saya ingin menyampaikan, untuk satu item ini saja kalau mau dikembangkan menjadi Desa Devisa itu potensinya luar biasa," ungkap Khofifah, 

Begitu juga coklat di Jatim. Di mana tanaman ini  memang hanya sesuai ditanam dan bisa tumbuh baik di daerah yang dilewati garis khatulistiwa. Khofifah lalu memberikan contoh PT Kampoeng Coklat Blitar yang baru saja dinobatkan sebagai Desa Pendulum Desa Devisa dan telah merajai pasar ekspor. Ia kemudian membandingkan dengan potensi wilayah penghasil coklat lainnya seperti Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Madiun. 

"Padahal ada kampung coklat yang wilayahnya lebih luas itu ada di Ngawi. Kampung coklat yang tidak kalah luas lagi ada di Mojokerto dan ada kampung coklat wilayahnya cukup luas ada di Madiun. Jadi, kalau saya sebut baru dua item coklat dan kopi, dua ini menurut saya kalau bisa dilakukan pendampingan saya rasa bisa menjadi penguatan Desa Devisa," imbaunya.

Dengan kata lain, Khofifah memberikan pemantik agar daerah-daerah tersebut terpacu mengakses kesempatan sebagai Desa Devisa. Karena, LPEI akan melakukan pendampingan pasar dan pembiayaan. Termasuk cara packaging agar terlihat menarik. 

"Hal-hal yang memungkinkan bisa kita maksimalkan percepatan Desa Devisa," ucap Khofifah seraya meminta Disperindag Jatim melakukan identifikasi kepada peserta Kampoeng Kreasi. 

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga berkeliling ke setiap stand peserta pameran The 4th Kampoeng Kreasi. Gubernur Khofifah juga menyaksikan penyerahan pencairan kredit kepada sejumlah pelaku usaha. Antara lain Bank Jatim memberikan kredit sebesar Rp1,05 miliar, Bank UMKM Dagulir BUMDes mencairkan kredit kepada BUMDesma Sari Bumi Trenggalek senilai Rp150 juta dan Bank Mandiri sebesar Rp150 juta kepada pelaku usaha alas kaki asal Sidoarjo dan keluarga penerima manfaat zakat produktif program Jatim Puspa sebesar Rp500 ribu.(*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Irfan Anshori
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.