https://jatim.times.co.id/
Ekonomi

Melongok Desa Tulungrejo Kota Batu, Lumbung Cairan Ajaib Eco Enzym

Senin, 25 Maret 2024 - 12:15
Melongok Desa Tulungrejo Kota Batu, Lumbung Cairan Ajaib Eco Enzym Konid Insyafi menunjukkan Cairan EE yang sudah diproduksi oleh warga Desa Tulungrejo. (Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BATU – Nama Desa Tulungrejo Kota Batu, mungkin sering Anda dengar. Ya di desa ini banyak keputusan penting Republik Indonesia dibuat oleh Presiden RI Pertama, Ir Soekarno di Taman Rekreasi Selecta yang berada di desa ini.

Namun tidak banyak yang tahu, bahwa keberadaan Desa Tulungrejo di era ini, juga banyak memberikan kontribusi positif untuk pembangunan. Desa yang berjarak 5,4 kilometer atau 9 menit perjalanan menggunakan kendaraan roda empat ini ternyata punya peran penting dalam pengendalian penyakit mematikan Covid-19 dan penyakit mulut kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak.

Desa ini memiliki Lumbung Cairan Ajaib yang jumlahnya berton-ton. Cairan ajaib yang merupakan cairan fermentasi multifungsi, Eco Enzyme ini pernah digunakan menyiram seluruh Kota Batu saat Covid-19  lalu.

Begitu juga saat penyakit PMK menyerang Kota Batu, cairan ajaib ini dipergunakan untuk mengendalikan penyakit yang mematikan banyak sapi ini.

Lumbung Eco Enzym atau EE ini letaknya berada di RT 1 RW 2, Dusun Gondang. Lokasinya tepat berada di seberang Balai Desa Tulungrejo. Disini puluhan ton cairan EE tersimpan.

Beberapa waktu lalu, cairan yang sama juga dikirim untuk membantu korban bencana alam. Ternyata cairan ini dibutuhkan tim medis untuk sterilisasi luka-luka di tubuh.

"Gratis, kita relawan Eco Enzym tidak boleh menjual cairan yang bermanfaat untuk kemanusiaan ini," ujar Pengelola Lumbung EE Tulungrejo, Konid Insyafi.

Menurut wanita yang berusia 57 tahun ini, semua yang ada hari ini, berawal dari Pelatihan Eco Enzym yang dilaksanakan oleh PKK Kecamatan Bumiaji di kantor Camat Bumiaji sebelum Pandemi Covid-19.

Saat itu didatangkan Gung Endah Tuti Rahayu sebagai pemateri pembuatan Eco Enzym. "Niat awal hanya ingin belajar cara bagaimana membuat Eco Enzym, ternyata saat itu kita menemukan jawaban dari permasalahan yang selama ini dialami desa kita," ujar Konid.

Desa Tulungrejo memiliki banyak lahan pertanian dan industri rumahan keripik sayur dan buah yang menghasilkan sampah organik cukup besar.

Lima dusun yang ada di Desa Tulungrejo memiliki karakteristik sampah yang diolah, seperti Dusun Kekep mengolah sampah pertanian, Dusun Wonorejo mengolah kandang komunal, Dusun Gondang mengolah sampah organik campuran, Dusun Junggo mengolah sampah organik peternakan dan home industri dan Dusun Gerdu mengolah sampah pertanian.

"Warga tergerak untuk memasalkan pembuatan cairan EE ini untuk mengurangi sampah didesa kita, karena kebanyakan sampah dari pabrik keripik buah, tanaman organik pertanian dan sisa jeruk peras. Sama sekali tidak kita sangka dengan membuat cairan EE ini ternyata bisa mengurangi pengeluaran keluarga," ujar Konid.

Karena keberadaan EE ini mengurangi pengeluaran keluarga untuk membeli cairan pel, sabun cuci piring,  detergen untuk mencuci baju. Bahkan mereka kini tidak perlu lagi membeli cairan kimia untuk menghilangkan bau kandang ternak ayam.

"Pakan ayam kita campur dengan cairan EE, hasilnya kotorannya tidak bau, akhirnya ada penghematan anggaran untuk keluarga," ujarnya.

Ia mencontohkan, biasanya ia mencuci baju menggunakan detergen seharga Rp 5000. Detergen ini habis untuk dua hari. Saat ada EE, pengeluaran detergen ini bisa ditekan menjadi Rp 5000 untuk seminggu.

Dibidang kesehatan pun sangat membantu, biasa kalau ada yang sensitif dengan penggunaan detergen, bisa berkurang karena air dalam detergen sudah dicampur dengan Cairan EE.

Dari situlah, seluruh warga Desa Tulungrejo membuat Eco Enzym. Hasil produksinya selain digunakan warga, sisanya ditempatkan di Lumbung EE Desa Tulungrejo.

"Dinamakan Lumbung Eco Enzym, selain karena fungsinya untuk penyimpanan, kita siap memasok siapa saja yang membutuhkan. Tidak boleh dijual, kita relawan, anti menjualnya," ujar Konid.

Kini, bukan hanya bisa membuat eco enzym, warga juga mampu membuat produk turunan berupa sabun padat, shampo, sabun cuci hingga bantal kesehatan.

Manfaat Cairan EE ini juga luar biasa mengompakkan warga sekaligus meningkatkan kesejahteraan karena kini dikembangkan Bumdes Tulungrejo untuk wisata edukasi.

Sementara itu Kades Tulungrejo, Suliono mengatakan bahwa dari ke waktu semakin banyak wisatawan yang ingin belajar membuat EE.

"Keberadaan Lumbung EE ini memang menjadi salah satu daya tarik wisata di desa kita, jumlah wisatawan yang datang semakin banyak," ujarnya.(*)

Pewarta : Muhammad Dhani Rahman
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.