TIMES JATIM, JAKARTA – Sekitar 13 perusahaan asal Malaysia hadir dalam Hybrid Export Acceleation Mission (EAM) 2021 atau misi percepatan ekspor secara hybrid digelar di Surabaya, mulai 20 hingga 22 September 2021.
13 perusahaan tersebut meliputi beberapa sektor meliputi kesehatan, produk kosmetik dan produk pangan dari Malaysia yang mengenalkan produknya untuk pembeli dan melakukan import untuk investor Jawa Timur.
Hal ini dilakukan untuk menghadapi masa transisi paska pandemi Covid-19. Dimana Kementerian Perindustrian Indonesia telah berupaya mendorong beberapa industri khususnya berbagai jenis produk yang sangat dibutuhkan masyarakat luas.
Har Man Ahmad selaku Trade Commissioner Matrade (FOTO: Shinta Miranda/TIMES Indonesia)
Seperti makanan dan minuman juga alat-alat kesehatan, agar menyiapkan diri untuk menyambut daya konsumsi masyarakat yang diprediksi dapat berkembang positif serta makin meningkat setelah pelaksanaan vaksin secara hampir menyeluruh.
Kegiatan pertemuan seller dan buyer tersebut dilakukan secara virtual yang difasilitasi oleh Matrade yang mempertemukan investor Indonesia dengan Malaysia maupun sebaliknya.
Dijelaskan oleh Har Man Ahmad selaku Trade Commissioner Malaysia External Trade Development Corporation (Matrade) bahwa program ini untuk menemukan buyer dari Jawa Timur untuk importasi dari produk Malaysia. "Hari ini, kita koordinasikan untuk bertemu dengan sekitar 30 buyer dari Indonesia," ungkapnya, Selasa (21/9/2021).
Program ini sebagai salah satu event sebagai bentuk dorongan kenaikan ekonomi khususnya di Jawa Timur dan dari dua belah negara dari Indonesia maupun dari Malaysia
"Untuk kami penetrasi market Jawa Timur untuk berbisnis ya dengan Jawa Timur kemudian potensi Jawa Timur sendiri untuk gerbang ke market lebih luas di Indonesia Timur," tutur Har Man.
Matrade melihat aktivitas hingga pembangunan ekonomi Jawa Timur memiliki pengaruh besar untuk penggerak ekonomi di Indonesia, sekaligus melihat peluang pasar dan bisnis dan sekaligus pengusaha-pengusaha di Jatim yang begitu baik.
Diungkapkan oleh salah satu investor di acara Matrade Ken Haway dari PT Goldi Asiana Pangan bahwa kegiatan ini mempertemukan importir yang baik dan berkualitas dari Indonesia untuk Malaysia.
"Kebanyakan pengusaha Malaysia adalah food and beverage bagi perusahaan yang ingin mengimport produk Malaysia ke Indonesia sering mengalami kendala mengenai pengurusan BPOM, untuk mensukseskan acara ini harus adanya kerja sama yang positif dari kedua belah negara," jelasnya.
Dengan adanya hubungan erat dari kedua belah pihak mengenai ekonomi mencakup ekspor dan impor dan ekonomi kedua negara semakin berkembang khususnya dapat melewati pandemi.
"Acaranya bagus mempertemukan orang-orang dari berbagai segmen jadi produk-produk Malaysia lebih dikenal, dengan cara virtual tanpa harus menuju Malaysia," tambah Ken Haway. (*)
Pewarta | : Shinta Miranda Sari (MG-242) |
Editor | : Ronny Wicaksono |