TIMES JATIM, BONDOWOSO – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bondowoso kembali menyalurkan bantuan alat usaha produktif kepada ratusan mustahik, sebagai upaya mendorong kemandirian ekonomi masyarakat pada tahun 2025.
Penyerahan bantuan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama digelar di Pendopo Kabupaten Bondowoso pada Selasa (15/10/2025) dengan 50 paket bantuan. Sementara tahap kedua dilaksanakan di Kantor Baznas pada Kamis (16/10/2025) dengan 77 paket tambahan.
Secara keseluruhan, sebanyak 128 mustahik dari 18 kecamatan menerima 36 jenis alat usaha produktif, dengan total nilai bantuan mencapai Rp190 juta lebih.
Ketua Baznas Bondowoso, Ahmadi menyampaikan, bahwa program ini merupakan bagian dari strategi Baznas dalam memberdayakan masyarakat melalui zakat produktif.
Ia menegaskan, Baznas berperan sebagai mitra pemerintah dalam mempercepat pengentasan kemiskinan.
“Baznas adalah lembaga pemerintah nonstruktural yang bertugas membantu pemerintah daerah dalam menuntaskan kemiskinan. Semakin banyak zakat yang diterima, semakin besar pula manfaat yang bisa diberikan kepada para mustahik,” ujarnya.
Ahmadi menambahkan, potensi zakat di Bondowoso sebenarnya sangat besar, mencapai sekitar Rp7 miliar per tahun dari sekitar 9.000 ASN.
Namun, sebagian ASN masih menyalurkan zakat melalui lembaga lain sehingga optimalisasi pengumpulan zakat daerah belum tercapai.
“Kami berharap ada dukungan dari Bapak Bupati agar ASN menyalurkan zakatnya melalui Baznas, sehingga pengelolaannya bisa lebih terarah dan manfaatnya lebih luas,” tuturnya.
Bupati Bondowoso, Abd Hamid Wahid menilai program ini bukan sekadar penyaluran bantuan, tetapi juga bentuk investasi sosial jangka panjang untuk menciptakan masyarakat yang mandiri dan sejahtera.
“Bantuan alat produktif ini bukan hanya program sosial, melainkan investasi sosial untuk membangun kemandirian ekonomi masyarakat,” ujar Bupati.
Ia juga berpesan agar para penerima manfaat memanfaatkan bantuan dengan penuh tanggung jawab.
“Gunakan alat ini sebaik mungkin, rawat dengan baik, dan jadikan sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga,” pesannya.
Melalui program ini, Baznas berharap para mustahik dapat berkembang menjadi pelaku usaha mandiri, sehingga ekonomi kerakyatan di Kabupaten Bondowoso semakin kuat dan berkelanjutan.
Ia juga menekankan agar UPZ (Unit Pengumpul Zakat) di setiap OPD dapat dijalankan dengan maksimal. “Kita akan koordinasikan. Baznas sendiri menyampaikan,” imbuhnya.
Sebenarnya kata Bupati Hamid, sudah ada surat imbauan agar ASN menyalurkan zakat, bahkan sudah dari beberapa tahun sebelumnya. “Kita akan dorong lebih maksimal lagi,” pungkasnya. (*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |