TIMES JATIM, BONDOWOSO – Muhdar (50) Warga Desa Koncer Kidul Kecamatan Tenggarang, tampak tengah mengerok buah maja yang sudah dibelah. Aroma buahnya sangat menyengat.
Ternyata buah yang selama ini dikenal beracun dan tidak memiliki manfaat itu, akan dijadikan minuman herbal kaya khasiat untuk kesehatan.
Di rumahnya, di Dusun Jatian Rt 30 Desa Koncer Kidul sudah ada produk buatannya yang sudah siap dikonsumsi dan dijual.
Muhdar menjelaskan, dirinya tahu bahwa buah maja sebenarnya tidak bisa dimakan langsung. Di sekitar rumahnya, banyak sekali buah maja, khususnya di lahan pertanian milik warga.
“Masyarakat di sini menanam pohon maja di sawah untuk tempat berteduh ketika istirahat bekerja,” katanya, Rabu (29/10/2025).
Namun kata dia, buahnya tidak dimanfaatkan dan dibiarkan jatuh dan membusuk begitu saja karena masyarakat tidak tahu cara mengolah dan khasiatnya.
Muhdar mulai memproduksi minuman yang disebut ‘wine’ maja atau madu maja itu sekitar dua bulan terakhir.
Awalnya dia memiliki kenalan seseorang di media sosial. Setelah lama kenal, temannya yang berasal dari luar kota itu bercerita kalau dirinya memproduksi minuman dari buah paja.
Pria kelahiran 1975 itu pun penasaran, karena selama ini buah maja dikenal beracun dan dibuang begitu saja. Akhirnya dia mulai belajar membuat minuman tersebut.
Percobaan berhasil, akhirnya ia memproduksi dan dikonsumsi sendiri. Namun dari hari ke hari, banyak warga di sekitar rumahnya yang juga suka minum buah tersebut.
“Awalnya orang-orang di sini takut meminumnya. Karena buah ini kan beracun. Tapi saya buktikan dengan cara saya meminumnya sendiri. Akhirnya tetangga mulai coba minum dan malah ketagihan,” katanya.
Ia memaparkan, selama ini buah maja didapatkan secara gratis dari lahan petani di Bondowoso. Namun demikian kata dia, jumlahnya tidak banyak karena pohonnya terbatas.
“Saya hanya bayar orang untuk memanen dan mengantarkan ke rumah. Buah yang dipilih harus matang,” jelasnya saat dikonfirmasi di kediamannya.
Adapun cara membuatnya lanjut dia, pertama-tama buah dibelah, lalu diambil dagingnya. Setelah itu daging dari beberapa buah maja ditaruh di dalam toples besar.
Selanjutnya, toples tersebut dilapisi plastik dan ditutup. Tujuannya agar tidak ada udara yang masuk.
“Setelah itu didiamkan minimal 5 hari hingga 7 hari. Maksimal dua minggu, kalau saya paling lama 6 hari,” paparnya.
Setelah didiamkan, buah maja diperas untuk diambil airnya. Selanjutnya air buah meja direbus hingga mendidih. Saat direbus akan keluar busa. Busa itu dibuang hingga benar-benar bersih.
“Setelah itu sudah bisa dikonsumsi. Itu murni tidak ada campuran air. Bahkan setiap buah hanya bisa menghasilkan 100 sampai 200 mililiter air. Sangat sedikit,” ungkapnya.
Adapun rasa air fermentasi buah maja itu yakni manis meski tanpa gula, ada rasa kecut, kemudian ada rasa seperti soda dan aromanya harum.
“Harus diminum setelah makan dan lebih enak diminum dingin. Manisnya murni tanpa gula, ada rasa kayak soda makanya kadang disebut wine maja,” imbuhnya.
Ternyata buah maja memiliki beragam khasiat, diantaranya mengatasi diare, mengatasi infeksi kulit, mengatasi sembelit, mengelola diabetes, mencegah asam lambung naik, mencegah fungsi hati dan mengurangi resiko terkena kanker.
Menurut Muhdar, selama dua bulan mengonsumsi minuman buah baja, badannya terasa lebih segar. “Biasanya kalau siang ngantuk, alhamdulillah sekarang tidak,” paparnya.
Minuman fermentasi buah maja buatan Muhdar ini sudah dijual ke beberapa konsumen. Harganya bervariasi tergantung ukuran.
“Ada yang ukuran 500 mililiter hingga 600 mililiter. Alhamdulillah ada beberapa pembeli,” pungkasnya. (*)
| Pewarta | : Moh Bahri |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |