TIMES JATIM, KEDIRI – Menjadi salah satu komoditas buah unggulan, nanas Kabupaten Kediri memiliki penggemar tersendiri di pasar luar negeri.
Nanas sendiri berdasarkan data dari BPS merupakan komoditas buah dengan ekspor tertinggi di Indonesia, dan terus memperlihatkan perkembangan ekspor yang signifikan. Tidak terkecuali untuk nanas Kabupaten Kediri.
Pada Selasa (01/11/2022), Gabungan kelompok tani (Gapoktan) Maju Makmur yang terletak di desa Wates, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri melepas nanas seberat 9,5 ton untuk diekspor, dengan Oman sebagai negara tujuan.
Gapoktan Maju Makmur sebenarnya sudah beberapa kali melakukan ekspor nanas ke sejumlah negara. Namun ekspor ke Oman ini adalah untuk kali pertama dalam jumlah besar.
Ketua Gapoktan Maju Makmur Danang Madrianto, melalui sekretaris Ahmad Habib mengungkapkan sukses mereka menembus pasar internasional didapat karena rajin melakukan digital marketing, baik itu melalui website, sosial media serta platform jual beli.
Selain itu kelompok ini juga aktif di komunitas dan asosiasi eksportir dan ikut pameran perdagangan seperti Trade Expo Indonesia. Sebelum ke Oman, gapoktan Maju Makmur juga pernah mengekspor ke skala kecil ke Dubai dan sejumlah negara lainnya.
"Kita mendapatkan buyer. Mereka beberapa kali datang kesini, melihat buah dan prosesnya. Setelah pendekatan 3 bulan, kita akhirnya deal. Ini yang pertama untuk skala kontainer. Kalau skala kecil kita sudah beberapa kali," tukas Ahmad Habib.
Perputaran nanas di Kabupaten Kediri, menurut Ahmad Habib, jenis atau grade apapun bisa mencapai angka 100 ton. Sedangkan sekali pengiriman menggunakan 1 truk bisa mencapai 5 ton. Untuk nanas queen simplexyang diekspor ke Oman, merupakan nanas grade super. Dimana buahnya dipilih dan disimpan secara teliti. "Kita timbang satu persatu. Setiap biji nanas minimal beratnya 1 kilogram," tambah Ahmad Habib.
Wilayah Wates sendiri adalah bagian dari wilayah agropolitan Ngawasondat (Ngancar, Wates, Plosoklaten, Kandat) dengan komoditas nanas sebagai unggulan. Nanas queen simplexsendiri merupakan jenis nanas yang terkenal memiliki daya tahan yang lebih lama sehingga lebih cocok untuk pengiriman luar negeri.
Tidak hanya disortir berat dan kualitasnya, proses budidaya juga menjadi salah satu yang diperhatikan untuk buah yang diekspor. Apalagi di Oman, nanas Kabupaten Kediri masuk ke segmen supermarket.
Selain nanas dari wilayah Wates, nanas yang diekspor juga berasal dari petani dan gapoktan di wilayah lain, di bawah naungan pembinaan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri.
"Untuk ekspor kita juga harus menerapkan good agriculture practice, dimana budidaya dan pasca panen dilakukan dengan baik dan benar, " tutur Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri Anang Widodo, melalui Kabid Pengelolaan Hortikultura Dwi Kristiono.
Untuk rasa, nanas queen simplex memiliki rasa cenderung manis segar, dimana manis lebih tinggi dari asamnya. Nanas queen simplex memiliki karakter rendah air. Namun meskipun begitu, untuk menjaga agar lebih tahan lama, nanas yang diekspor ini dilapisi dengan cairan khusus dari campuran lilin lebah dengan sejumlah bahan lain.
Proses ini dilakukan dengan hati-hati karena nanas tidak boleh terendam lebih dari 3 detik. Proses coating ini berfungsi untuk mencegah pembusukan nanas dari luar seperti dari udara dan serangga.
"Setelah dilapisi lilin lebah dikeringkan dalam suhu ruangan," ujar Kepala Operasional PT Tropical Jaya Caesar Panji. Perusahaan ini berada dibawah naungan gapoktan Maju Makmur dan merupakan anak usaha khusus untuk ekspor nanas. (*)
Pewarta | : Yobby Lonard Antama Putra |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |