TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Sebanyak 70 pasien katarak di Kabupaten Probolinggo, Jatim, menjalani operasi mata katarak gratis di RS Rizani, Selasa (4/2/2025). Operasi dilakukan dalam Program Bakti Sosial Bersinergi Pekan Peduli Katarak 2025 oleh PT Paiton Energy dan PT Jawa Power.
Program ini dilakukan untuk mendukung program pemerintah untuk menurunkan angka kebutaan akibat katarak, serta mendukung inisiatif hak untuk melihat (The Right to Sight) dari World Health Organization (WHO).
Kegiatan CSR operasi katarak di RS Rizani dihadiri Chief Financial Officer PT Paiton Energy, Bayu Widyanto; Pj Bupati Probolinggo, H. Ugas Irwanto; Manager Technical, Environmental & CSR PT Jawa Power, Andy Budiarto; dan Direktur Rumah Sakit RS Rizani, Dr. Mirrah Samiyah.
Bakti Sosial dilakukan dalam tiga tahap utama, yaitu skrining mata pra-operasi, operasi katarak, dan kontrol pasca-operasi.
Skrining mata bertujuan untuk memastikan kondisi pasien dan menentukan kelayakan operasi.
Operasi dilakukan oleh tim dokter spesialis dengan menggunakan peralatan medis modern sesuai standar medis yang berlaku.
Setelah operasi, pasien menjalani pemeriksaan lanjutan untuk memantau hasil operasi, mendapatkan obat yang diperlukan, serta menerima edukasi mengenai perawatan mata pasca-operasi.
Bayu Widyanto mengatakan, program ini merupakan bagian dari komitmen Perusahaan dalam mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui akses kesehatan yang lebih baik. Sekaligus mensosialisasikan pentingnya menjaga kesehatan mata.
"Kami percaya bahwa kesehatan adalah aset utama masyarakat, dan melalui program ini, kami berharap dapat memberikan manfaat nyata bagi mereka yang membutuhkan. Kami juga berterima kasih kepada para mitra yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan ini," kata Bayu.
Pj Bupati Probolinggo H. Ugas Irwanto, yang turut hadir dalam pembukaan program ini turut menyampaikan dukungannya terhadap program yang meringankan beban masyarakat yang memiliki katarak ini.
“Kami berharap dengan adanya bakti sosial operasi katarak ini dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan dana, dan diharapkan dapat memberikan pengaruh positif serta berkelanjutan tiap tahunnya,” kata Ugas.
Sementara itu, Andy Budiarto mengatakan, sinergi antara dunia usaha, pemerintah daerah, dan sektor kesehatan sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
"Program ini merupakan wujud kepedulian kami terhadap masyarakat di sekitar wilayah operasional. Kami berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan dan semakin banyak masyarakat yang terbantu," kata Andy Budiarto
Direktur RS Rizani, Dr. Mirrah Samiyah, menyampaikan apresiasinya terhadap kerja sama yang terjalin dengan PT Paiton Energy dan PT Jawa Power.
"Kami sangat menghargai dukungan yang diberikan oleh PT Paiton Energy dan PT Jawa Power dalam upaya meningkatkan akses kesehatan masyarakat. Operasi katarak gratis ini sangat berarti bagi pasien sehingga kualitas kehidupan pasien menjadi lebih baik," kata Dr. Mirrah Samiyah.
Katarak Penyumbang Utama Kebutaan di Indonesia
Katarak merupakan perubahan yang terjadi pada lensa mata yang seharusnya jernih dan tembus cahaya kemudian menjadi keruh. Katarak dapat menimbulkan beragam akibat, tergantung pada tingkat kekeruhannya. Diantaranya, penglihatan mulai kabur, penglihatan ganda, ukuran lensa pada kacamata cepat berubah.
Ketidaktahuan masyarakat bahwa katarak bisa sembuh dengan operasi, ditambah keterlambatan dalam penanganan katarak dapat memperberat kondisi pasien atau mengakibatkan kebutaan.
Dokumen Peta Jalan Penanggulangan Gangguan Penglihatan di Indonesia tahun 2017-2030 yang disusun Kementerian Kesehatan RI menyebutkan, sekitar 80 persen kebutaan di lndonesia disebabkan oleh katarak.
Karena itu, percepatan penanggulangan katarak dengan mendorong sebanyak mungkin skrining dan operasi katarak di semua daerah di lndonesia menjadi strategi utama dalam peta jalan yang ditetapkan Oktober 2017 tersebut.
Di Jawa Timur, berdasarkan survey penilaian cepat terhadap kebutaan yang dapat dihindari (Rapid Assessment of Avoidable Blindness/RAAB) Kemenkes RI di 15 provinsi periode 2014-2016, angka kebutaan berada di angka 4,4 persen. Tertinggi di antara 14 provinsi lainnya.
Jumlah kebutaan di provinsi yang terdiri atas 38 kabupaten dan kota ini tercatat di angka 371.599. Kebutaan di Jawa Timur itu mayoritas disebabkan oleh katarak dengan angka 81,1 persen. (*)
Pewarta | : Muhammad Iqbal |
Editor | : Muhammad Iqbal |