TIMES JATIM, LAMONGAN – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lamongan menyebut pelestarian Batik Sunan Drajat dengan motif batik Singo Mengkok merupakan bagian penting dari warisan budaya Lamongan.
“Motif Singo Mengkok ini menjadi salah satu ikon batik khas Lamongan yang diakui secara luas. Tidak hanya dari segi estetikanya, tetapi juga dari nilai filosofis dan sejarah yang terkandung di dalamnya,” kata Siti Rubikah, Kepala Disparbud Lamongan, Senin, (7/10/2024).
Koleksi batik motif Singo Mengkok yang tersimpan di Museum Sunan Drajat tidak hanya mewakili sejarah panjang seni batik di Lamongan, tetapi juga menjadi simbol kebesaran budaya Indonesia di kancah internasional. Sejak UNESCO menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi pada tahun 2009, batik Indonesia terus mendapat perhatian dunia, termasuk motif-motif yang memiliki nilai historis seperti Singo Mengkok.
Rubikah, mengungkapkan bahwa upaya melestarikan motif batik Singo Mengkok merupakan tanggung jawab bersama. “Motif Singo Mengkok ini bukan hanya milik kita di Lamongan, tetapi juga bagian dari kekayaan budaya nasional yang harus terus dijaga,” ujarnya.
Rubikah menegaskan bahwa peran museum dalam merawat dan memamerkan koleksi bersejarah seperti batik Sunan Drajat adalah untuk menjaga kelangsungan budaya lokal.
“Koleksi ini telah ada sejak abad ke-18 dan memiliki filosofi yang mendalam. Kami berharap para pengrajin batik di Lamongan dapat terus mengembangkan motif ini sebagai bagian dari identitas daerah yang unik,” tuturnya.
Selain itu upaya pelestarian yang dilakukan oleh tim pengkaji, dengan mereproduksi motif ini, dikatakan Rubikah, adalah langkah untuk memastikan warisan ini dapat terus hidup dan dikenang oleh generasi mendatang.
Melalui program-program pelestarian budaya tersebut, Disparbud Lamongan akan terus berupaya mendorong pengrajin lokal untuk memproduksi batik dengan motif-motif tradisional seperti Singo Mengkok, serta memperkenalkannya kepada masyarakat luas.
Rubikah menambahkan, sinergi antara pemerintah, pengrajin batik, dan masyarakat luas untuk menjaga keaslian motif batik serta mengembangkan inovasi yang tetap berakar pada nilai-nilai tradisional. "Mari kita bersama-sama menjaga dan melestarikan warisan ini agar terus menjadi kebanggaan kita di mata dunia," katanya. (*)
Pewarta | : Ardiyanto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |