TIMES JATIM, JEMBER – Duka mendalam sedang menyelimuti keluarga besar Palang Merah Indonesia atau PMI Kabupaten Jember. Pasalnya, dr Dudung Ari Rusli, Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Jember yang mengabdikan diri untuk berkiprah di PMI berakhir hari ini, Kamis (3/3/2022). dr Dudung, sapaan karibnya wafat saat sedang gowes di dekat rumahnya, Ambulu, Jember.

Dokter lulusan Universitas Brawijaya Malang ini merupakan satu-satunya dokter PMI Jember yang mengabdikan dirinya untuk program kemanusiaan hingga akhir hayat. Hal tersebut merupakan suatu pengabdian paripurna yang sangat menginspirasi. Dalam pencapaiannya, dr. Dudung sukses membawa UDD PMI Kabupaten Jember meraih visi dalam memenuhi kebutuhan darah yang aman, tepat, dan cepat.

Semasa kecilnya, dr Dudung hidup dan tumbuh dengan bahagia menjadi pria low profil. Hidupnya dijalani seperti aliran air sehingga keresahan-keresahan tidak pernah mengganggu aktifitasnya.

"Kuncinya think positif dalam menjalani hidup dengan apa adanya," ceritanya kepada humas PMI Kabupaten Jember.

Menikah pada tahun 1996 dengan wanita cantik dari Kediri, Yayuk Mardiani. Kehidupan rumah tangganya dikaruniai dua putra dan satu putri yaitu, Muhammad Haikal Pasha, Queen Latifa Hasna, dan Muhammad Kemal Pasha. “Istri saya ini pacar pertama saya lho,” guraunya.

Dalam menjalani hidup, dr Dudung mengatakan, ada suatu fase dimana seseorang akan membentuk dirinya untuk berubah. Bisa ke arah lebih baik ataupun ke arah lebih buruk.

“Fase pertama kehidupan yang mengubah kemandirian adalah fase dimana saya menempuh dunia kampus di Universitas Brawijaya Malang. Saat kuliah saya aktif di organisasi berdemokrasi. Sehingga merubah wawasan saya dalam kehidupan juga sosial politik. Organisasi kami saat itu adalah kumpulan orang-orang yang peduli dan membantu ekonomi sesama teman, komunitas yang memiliki solidaritas tinggi tentang humanisme, empati terhadap masyarakat. Dari organisasi ini saya menyadari bahwa perubahan harus diawali dari yang paling mendasar," bebernya.

Fase perubahan mendasar kedua adalah tentang pola pikir yang terbentuk ketika ia bekerja sebagai medical provider di International SOS, sebuah perusahaan asing bergerak di bidang pertambangan.

“Saya senang kerja di perusahaan tersebut karena selain hal-hal yang saya dapatkan, saya dapat traveling ke berbagai wilayah Indonesia, karena travel memang salah satu hobbi saya  selain bermain game komputer," imbuh pria kelahiran 6 Oktober 1966.

dr Dudung memegang teguh mottonya bahwa hidup mengalir seperti aliran air. “Pilihan berkiprah di PMI adalah hal yang sudah mantap di hati karena saya ingin hidup untuk memberi manfaat. Insyaallah kiprah ini mendapat dua manfaat yaitu pertama, nafkah hidup dan kedua, nafkah untuk akhirat," ungkapnya mantap sambil tersenyum.

Obsesi akan unit donor darah yang sekarang dipimpinnya bisa menjadi institusi yang memiliki layanan yang baik kepada masyarakat dengan selalu mengedepankan mutu serta komitmen untuk memberikan yang terbaik dan konsisten terhadap manajemen mutu dan kerja keras.

Anak dari pasangan Siti Hawa dan Suharso Jais ini melihat tantangan terbesar dalam hidup ini adalah untuk semakin memperbaiki kualitas diri dan kualitas hidup. Ia juga berpesan, agar jangan pernah berhenti memberi yang terbaik untuk menebar kebaikan kepada sesama.

"Jangan segan memberikan pengaruh terhadap lingkungan dengan sesuatu yang simple dapat memberikan pengaruh besar contoh selalu senyum dengan lingkungan akan membawa suasana gembira,” ungkap dr Dudung yang juga membuka praktek di Jl. Candradimuka Blok A-1 Ambulu.

Sebagai informasi, dokter bernama lengkap Dudung Ari Rusli memutuskan bergabung dengan PMI Kabupaten Jember sejak tahun 2002, kemudian diangkat oleh kepengurusan H. Sandi Suwardi Hasan, M.SI sebagai kepala UDD PMI Kabupaten Jember pada periode pertama tanggal 3 Mei 2011 hingga 8 Februari 2016. Pada periode kepengurusan selanjutnya, dr. Dudung kembali dipercaya untuk mengemban tugas yang sama pada periode kedua pada tanggal 9 Februari 2016 hingga 9 Februari 2021. (*)