TIMES JATIM, NGAWI – Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono tidak ingin masyarakat risau dengan adanya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Bupati pun tidak ingin wabah PMK menyurutkan niat masyarakat muslim Ngawi untuk berkurban pada Idul Adha tahun 2022 nanti.

"Kami mengimbau kepada masyarakat Ngawi agar semangat berkurban Idul Adha nanti tidak berkurang," kata Bupati Ony kepada TIMES Indonesia, pada Senin (20/6/2022).

Menjalarnya PMK pada hewan ternak khususnya sapi di Kabupaten Ngawi diakui Bupati Ony menurunkan minat masyarakat untuk berkurban.  Akan tetapi jumlah hewan ternak yang masih memenuhi prasyarat sebagai hewan kurban masih sangat banyak.

Bupati Ony menjelaskan, presentase hewan ternak yang tertular masih cukup sedikit. Dia menyebut kurang dari 5 persen, dari jumlah total populasi hewan ternak masyarakat Ngawi yang tertular PMK.

"Masih ada 95 persen lebih hewan ternak yang berpotensi untuk jadi hewan kurban. Jadi jangan menjadikan itu menurunkan semangat untuk berkurban. Karena sapi sehat di Ngawi masih  banyak," kata Bupati Ony.

Di samping itu, adanya wabah PMK hewan ternak di Kabupaten Ngawi disebut Bupati Ony juga berdampak serius pada para peternak. Dia tidak ingin PMK menjadi polemik di lingkungan masyarakat.

"Para peternak terdampak PMK, hewannya juga tidak laku sekarang. Itu kan kasihan. Maka dari itu kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Ngawi, monggo semangat berkurban jangan sampai berkurang. Harus bertambah untuk membantu peternak kita. Dan yakinlah hewan ternak sehat di Ngawi masih sangat banyak," papar Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono soal PMK jelang Idul Adha tahun 2022. (*)