TIMES JATIM, JAKARTA – Mantan CEO dan Direktur Crown Group berinisial PS dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Pusat atas dugaan penggelapan satu unit mobil Toyota Alphard tahun 2016 berwarna hitam dengan nomor polisi B 2843 TFS. Mobil tersebut merupakan aset inventaris milik perusahaan.

Korban berinisial IS, yang diketahui sebagai salah satu pendiri Crown Group Holding, melaporkan PS setelah mendapat informasi bahwa mobil milik Crown International Indonesia beserta dokumen BPKB dan STNK telah dibawa oleh terlapor.

PS juga diduga telah mengalihkan kepemilikan mobil mewah tersebut dari nama perusahaan ke nama istrinya yang berinisial RS, tanpa persetujuan dari pihak perusahaan lokal maupun induk perusahaan di Australia.

IS sempat mengirimkan email kepada PS untuk menanyakan keberadaan dan kondisi mobil tersebut, namun tidak mendapat respons. Belakangan, IS memperoleh informasi bahwa nomor polisi mobil telah berubah menjadi B 108 VBI. Selain itu, nomor rangka dan nomor mesin kendaraan juga diduga telah dimodifikasi.

Akibat tindakan tersebut, IS mengklaim mengalami kerugian senilai sekitar Rp600 juta. Bersama kuasa hukumnya, IS melaporkan kasus ini ke Mapolres Metro Jakarta Pusat.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Roby Heri Saputra, membenarkan adanya laporan tersebut. “Statusnya masih dalam tahap penyelidikan,” ujar Roby saat dikonfirmasi VOI, Minggu, 26 Oktober 2025.

Hingga kini, penyidik belum menetapkan tersangka maupun melakukan penangkapan terhadap PS. “Belum (ditangkap),” tambah Roby.

Sebagai informasi, kasus ini mencuat di tengah proses likuidasi Crown Group, menyusul konflik internal antara dua pendirinya, PS dan IS. Jika terbukti, pengalihan aset tanpa otorisasi dapat berujung pada tuntutan pidana serta proses pemulihan aset perusahaan.

PS diketahui telah memenuhi panggilan penyidik pada 23 Oktober 2025.