TIMES JATIM, MALANG – Baru-baru ini tulisan Kayutangan Heritage Malang yang berada tepat di persimpangan Raja Bally, Kota Malang rusak untuk kedua kalinya. Sebelumnya, tulisan tersebut rusak gegara pemuda bermain petasan, kini tulisan tersebut rusak gegara ditabrak oleh pesedepa motor.
Kabid RTH (Ruang Terbuka Hijau) DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Kota Malang, Laode Alfitra mengatakan, pemotor tersebut menabrak dan merusak tulisan Kayutangan Heritage, tepatnya di huruf G dan E pada tanggal Rabu (17/7/2024) kemarin
"Informasi dari Kominfo (melalui rekaman CCTV) sepeda motor dari Utara ke selatan jatuh dan nabrak. Itu sekitar jam 04.00 WIB pagi," ujar Laode, Kamis (18/7/2024).
Dari informasi yang ia terima, pemotor tersebut berkendara dari utara ke selatan. Tanpa ada aba aba, pemotor tersebut pun berjalan lurus dan langsung menabrak papan tulisan Kayutangan Heritage.
"Keliatannya dia lurus gak belok atau sepedanya gak bisa belok juga gak tahu. Itu lurus langsung menabrak dan langsung meninggalkan lokasi," ungkapnya.
Atas insiden ini, pihak DLH Kota Malang resmi melaporkan ke polisian untuk perkara merusak fasilitas umum.
"Kita membuat laporan ke kepolisian hari ini. Nantinya kita temukan (pelaku) harus mengganti jumlah biaya perbaikan," katanya.
Disisi lain, DLH Kota Malang akan melakukan perbaikan terlebih dahulu sembari melapor ke pihak kepolisian.
Nantinya, bukti-bukti pembayaran akan diserahkan ke pelaku saat ditemukan dan diwajibkan membayar ganti rugi.
"Kita perbaiki dulu, kira-kira dua hari lah. Kisaran biaya mungkin Rp2 juta," ucapnya.
Melihat peristiwa tersebut yang sudah terjadi sebanyak dua kali, DLH Kota Malang akan melakukan evaluasi.
Tim pemantau akan lebih intens berkeliling memantau dan mengawal seluruh fasum dan RTH dibawah binaan DLH Kota Malang.
"Kita tetap ada tim pemantau selalu keliling untuk mengawal," tandasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Tulisan Kayutangan Heritage Malang Rusak Lagi, Ternyata Gegara Ditabrak Pemotor
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Imadudin Muhammad |