https://jatim.times.co.id/
Berita

Donald Trump Sarankan Israel Serang Situs Nuklir Iran

Sabtu, 05 Oktober 2024 - 10:56
Donald Trump Sarankan Israel Serang Situs Nuklir Iran Mantan presiden AS, Donal Trump sarankan Israel serang fasilitas nuklir,

TIMES JATIM, JAKARTA – Seorang pejabat Amerika mengungkap kekhawatirannya, karena tidak ada jaminan bahwa Israel tidak akan menyerang situs nuklir dalam pembalasannya.

Dalam sebuah pernyataan, mantan presiden Amerika Serikat menyarankan kepada Israel "Serang fasilitas nuklir Iran, urusan sisanya nanti"

Donald Trump mengkritik penolakan Joe Biden terhadap rencana Israel yang akan menyerang fasilitas nuklir Iran.

Mantan Presiden AS dan kandidat dari Partai Republik untuk pemilu mendatang itu mengatakan, bahwa Israel harus menyerang fasilitas nuklir Iran.

Saat berbicara di North Carolina, Donald Trump merujuk pada pertanyaan yang diajukan kepada Presiden Joe Biden pertengahan minggu lalu  tentang kemungkinan Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran.

Mereka sudah menanyakan pertanyaan ini kepadanya, dan menurut Donald Trumph jawabannya seharusnya adalah "Hancurkan nuklir terlebih dahulu, dan urus sisanya nanti".

Rabu lalu, Presiden AS, Joe Biden menyatakan penolakannya bila dalam pembalasannya, Israel menyerang fasilitas nuklir Iran, sehari setelah Iran meluncurkan sekitar 200 rudal ke Israel.

Serangan Iran itu dilakukan sebagai balasan atas pembunuhan Israel terhadap Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Hassan. Nasrallah, kepala biro politik Gerakan Perlawanan Islam ( Hamas ), Ismail Haniyeh,  seorang jendral senior Iran, Brigadir Jenderal Abbas Nilforoushan.

Joe Biden mengatakan "Jawabannya adalah tidak", saat ia ditanya  pers tentang kemungkinan dukungannya bila dalam pembalasannya Israel menyerang situs nuklir Iran: “Jawabannya adalah tidak.”

"Kami bertujuh sepakat bahwa Israel mempunyai hak untuk merespons, namun mereka harus merespons secara proporsional,” katanya. Bertujuh yang dimaksudkan Joe Biden adalah negara G7.

Trump sejauh ini tetap bungkam mengenai eskalasi yang terjadi baru-baru ini di Timur Tengah dan puas dengan mengeluarkan pernyataan pedas di awal minggu, yang menganggap Biden dan wakil presidennya, Kamala Harris, bertanggung jawab atas ledakan ketegangan tersebut.

Ketakutan Perang Membesar

Seorang pejabat AS menyatakan bahwa AS sekarang ini sedang ketakutan bila Israel menyerang fasilitas nuklir Iran.

Bila itu terjadi, maka perang akan semakin membesar, sebab Iranpun telah tegas akan membalas lebih besar lagi bila Israel membalas serangannya.

"Hari ini, Sabtu, kawasan Timur Tengah sedang "masuk ke jurang yang dalam", dan tidak ada jaminan bahwa Israel tidak akan menargetkan fasilitas nuklir Iran dalam merespons serangan rudal Iran Selasa lalu," kata pejabat itu.

CNN juga mengutip seorang pejabat senior Amerika yang mengatakan, bahwa situasi saat ini di kawasan itu berada di ambang jurang kehancuran, meskipun Washington berhasil mencegah konflik berubah menjadi perang yang lebih luas.

Israel telah memutuskan untuk membalas serangan Iran, dan Joe Biden menyerukannya untuk menggunakan “alternatif lain”.

Mengenai kemungkinan tanggal balasan Israel terhadap Iran, pejabat AS  tersebut mengatakan, "Jika ada tanggapan Israel, saya perkirakan akan terjadi sebelum atau setelah tanggal 7 Oktober  2024.

Namun dia menambahkan, bahwa sangat sulit untuk mengetahui apakah Israel akan mengeksploitasi Iran. 

Sebaliknya, seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada CNN bahwa Israel tidak memberikan jaminan bahwa menargetkan fasilitas nuklir Iran bukanlah salah satu pilihannya dalam menanggapi Teheran.

Kemarin Joe Biden menegaskan, bahwa pemerintahannya “melakukan banyak hal” untuk mencegah pecahnya perang di kawasan, dan bahwa hal terbaik yang bisa dilakukan saat ini adalah mencoba memobilisasi seluruh dunia dan sekutu untuk memadamkan krisis ini.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengancam Iran untuk menanggapi serangan misilnya terhadap negaranya, dan menekankan bahwa Teheran "melakukan kesalahan besar dan akan menanggung akibatnya."

Namun Iran juga tidak mau tunduk atas ancaman Israel dengan mengatakan, bahwa serangan misilnya itu dilakukan setelah hampir dua bulan menahan diri dengan tujuan memberikan waktu  kemungkinannya dilakukan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Iran juga  memperingatkan Israel akan konsekuensi pembalasan dan mengancamnya dengan tanggapan yang lebih keras.

Pada tanggal 1 Oktober 2024 lalu,  Garda Revolusi Iran melakukan serangan rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel dengan meluncurkan lebih dari 200 rudal balistik  ke lokasi militer dan vital di Israel.

Serangan itu terjadi sebagai respons puncak terhadap pembunuhan Israel terhadap kepala biro politik Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), Ismail Haniyeh, di Teheran pada akhir Juli lalu, Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah , dan komandan Garda Revolusi, Abbas Nilforshan, di pinggiran selatan Beirut pada 27 September.

Kini AS khawatir, bahwa Israel akan melakukan pembalasannya dan tidak ada jaminan bahwa Israel akan menyerang fasilitas nuklir Iran, apalagi mantan presiden AS, Donald Trumph juga menyarankan menyerang fasilitas nuklir Iran itu. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.