https://jatim.times.co.id/
Berita

Paetongtarn Shinawatra Dilantik Menjadi Perdana Menteri Termuda dalam Sejarah Thailand

Sabtu, 07 September 2024 - 12:55
Paetongtarn Shinawatra Dilantik Menjadi Perdana Menteri Termuda dalam Sejarah Thailand Paetongtarn Shinawatra bersama para petinggi di Thailand. (FOTO: Japan Today)

TIMES JATIM, JAKARTA – Paetongtarn Shinawatra dilantik sebagai Perdana Menteri Thailand, Jumat (6/9/2024) dan yang termuda dalam sejarah negara kerajaan tersebut.

Paetongtarn Shinawatra adalah pewaris dinasti politik paling terkenal di Thailand. Ia adalah putri bungsu mantan perdana menteri kontroversial Thaksin Shinawatra.

Pelantikan Paetongtarn Shinawatra sekaligus mengakhiri kekacauan selama sebulan setelah pendahulunya digulingkan dari jabatannya dan partai oposisi utama dibubarkan.

Pelantikan Paetongtarn Shinawatra sekaligus mengakhiri kekacauan selama sebulan setelah pendahulunya digulingkan dari jabatannya dan partai oposisi utama dibubarkan.

Paetongtarn Shinawatra, seperti dilansir Japan Today, diambil sumpahnya dalam  upacara tertutup bersama Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn sekitar pukul 18.15, tadi malam dan secara resmi menjadi perdana menteri termuda Thailand.

Wanita cantik berusia 38 tahun itu adalah anggota ketiga dari dinasti politik Shinawatra yang memimpin negara dalam 23 tahun terakhir, setelah ayahnya dan bibinya, Yingluck Shinawatra.

Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn mengucapkan selamat kepada kabinet barunya, dengan mengatakan dalam pidato yang disiarkan di berita televisi: "Saya percaya bahwa anda akan melaksanakan tugas anda dengan baik."

Paetongtarn Shinawatra menggantikan Srettha Thavisin, dari partainya Pheu Thai yang dipecat pertengahan Agustus lalu oleh Mahkamah Konstitusi kerajaan karena mengangkat seorang menteri kabinet yang memiliki hukuman pidana.

Dia memimpin ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara dengan pertumbuhan dan investasi yang mandek akibat ketidakstabilan politik yang terus berlanjut.

Kabinetnya yang beranggotakan 36 orang mencakup delapan perempuan, sebuah rekor, menurut lembaga penyiaran publik Thai PBS.

Sedangkan Paetongtarn Shinawatra, boleh disebut  seorang pendatang baru di dunia politik, yang pada hari Kamis mendesak musuh-musuh partainya untuk memberinya kesempatan.

"Tolong berbaik hatilah padaku, tolong jangan ajukan tuntutan hukum apa pun padaku, aku sudah berusaha sekuat tenaga," ungkapnya kepada wartawan.

Perebutan kekuasaan antara Thaksin dan kelompok militer-royalis konservatif negara itu telah mendominasi politik Thailand selama beberapa dekade.

Thaksin Shinawatra  seorang miliarder telekomunikasi berusia 75 tahun dan mantan pemilik Manchester City, sampai kini masih dicintai oleh jutaan warga Thailand yang miskin karena kebijakan kesejahteraan sosialnya di awal tahun 2000-an.

Namun, ia telah lama dibenci oleh para elit yang menuduhnya melakukan korupsi dan ingin menghancurkan tatanan sosial Thailand.

Partai-partai yang terkait dengan Thaksin selalu menempati posisi pertama dalam setiap pemilihan umum dari tahun 2001 hingga tahun lalu, tetapi pemerintahan mereka kerap kali digulingkan oleh perintah pengadilan dan kudeta militer.

Thaksin digulingkan oleh tentara pada tahun 2006 dan saudara perempuannya Yingluck pada tahun 2014 juga mengalami nasib yang sama. Keduanya kemudiab mengasingkan diri di luar negeri.

Kritikus Thaksin telah lama menuduhnya memegang kendali, bahkan saat ia berada di luar negeri. Paetongtarn Shinawatra akan diawasi dengan ketat untuk mengetahui tanda-tanda pengaruhnya.

"Itulah hambatan bagi Paetongtarn, dia harus membuktikan pada dirinya sendiri bahwa dia punya agendanya sendiri, dia punya keinginannya sendiri... dan itu sangat sulit," kata seorang analis dari Universitas Chulalongkorn, Khemthong Tonsakulrungruang kepada AFP.

Thaksin kembali dari pengasingan tahun lalu, tepat pada hari ketika Pheu Thai mengamankan jabatan perdana menteri dalam kesepakatan koalisi dengan para mantan musuh di partai-partai pro-militer, yang menyebabkan banyak orang menduga bahwa ia telah membuat kesepakatan di balik layar.

Ia langsung dijatuhi hukuman delapan tahun penjara atas tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan sejak masa pemerintahannya.

Namun tidak lama kemudian hukumannya dipotong dan ia kemudian diampuni bulan lalu tanpa menjalani hukuman penjara.

Selain memecat Sretthaa, Mahkamah Konstitusi juga membubarkan Partai Move Forward (MFP) yang merupakan partai reformis populer bulan lalu.

MFP mengalahkan Pheu Thai dan menduduki posisi kedua pada pemilihan umum tahun lalu dengan janji mengurangi pengaruh militer, menghentikan monopoli bisnis yang kuat, dan mereformasi undang-undang penghinaan kerajaan.

Kini roda pemerintahan telah diberikan kepada Paetongtarn Shinawatra, sebagai Perdana Menteri termuda yang terjadi kali pertama selama kerajaan Thailand berdiri. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.