TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Sejak beroperasi pada 14 Juli 2025 lalu, Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 7 Probolinggo hadir sebagai mercusuar harapan baru. Sekolah ini membuka akses pendidikan berkualitas lengkap dengan asrama bagi anak-anak keluarga pra-sejahtera, dengan misi memutus rantai kemiskinan lewat jalur pendidikan.

Untuk memastikan program strategis nasional ini berjalan efektif, Kementerian Sosial atau Kemensos RI rutin melakukan monitoring dan evaluasi. Staf Khusus Menteri Sosial, Abdul Malik Haramain, turun langsung ke SRT 7 Probolinggo pada Jumat (12/9/2025).

“Kunjungan ini reguler, bukan untuk mencari kesalahan, tapi untuk menjaring kendala dan mencari solusi,” tegas Malik.

Malik menegaskan, kunjungan ini bukan sekadar inspeksi, tapi juga pendampingan. Menurutnya, kalau ada masalah kecil wajar terjadi. Yang penting, bisa segera diantisipasi agar tujuan mencerdaskan anak bangsa tetap tercapai.

Hasil monev hari itu dinilai cukup menggembirakan. Aktivitas pembelajaran di SRT 7 sudah berjalan di jalurnya dan bahkan disebut menunjukkan perkembangan lebih baik dibanding masa awal operasional.

Meski begitu, beberapa fasilitas penunjang masih dalam proses pemenuhan. “Targetnya akhir Oktober 2025 semua lengkap,” ujar mantan anggota DPR RI dua periode itu.

Kepala SRT 7 Probolinggo, Susilowati, menyambut positif pendampingan dari pusat. Ia merasa sangat terbantu karena banyak masalah teknis langsung terpecahkan. Menurutnya, kehadiran SRT 7 juga menjadi jawaban bagi keluarga kurang mampu.

“Ini solusi nyata. Anak-anak yang terancam putus sekolah kini punya masa depan lebih cerah,” ucapnya. (*)