TIMES JATIM, PACITAN – Sehubungan dengan peringatan Hari Jantung Sedunia Tahun 2021 (World Heart Day 2021), RSUD dr Darsono Pacitan, Jawa Timur menggelar giat penyuluhan kesehatan jantung guna meningkatkan kesadaran penyakit Kardiovaskular (CVD) untuk masyarakat awam.

Direktur RSUD dr Darsono Pacitan, dr Iman Darmawan menyampaikan, kegiatan yang dimulai sejak pukul 06.30 WIB diawali dengan senam jantung sehat yang diikuti seluruh peserta dari masing-masing perwakilan TP PKK Kabupaten dan Dinas di lingkungan pemerintahan daerah.

"Tadi sudah kita ikuti senam jantung sehat bersama-sama. Adapun kegiatan hari ini untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit kardiovaskular dan cara mengendalikannya untuk mencegah dampak yang lebih luas," katanya, Sabtu (16/10/2021).

Dirinya menambahkan, supaya lebih efektif bahwa peringatan Hari Jantung Sedunia harus dimanfaatkan sebagai sarana informasi kepada masyarakat awam terkait pentingnya pencegahan dan penanganan penyakit mematikan ini.

Antusias peserta pelatihan yang sangat energik memperagakan senam jantung sehat untuk mencegah serangan Penyakit Kardiovaskular.  (Foto: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia) 

"Bahwa pelatihan dan pembinaan yang kami lakukan hari ini bertujuan untuk membantu masyarakat terkait pencegahan dan penanganan penyakit jantung Kardiovaskular supaya lebih terkendali," imbuhnya.

Tak hanya itu, lanjut dr Iman menyebutkan di RSUD dr Darsono tiap harinya tidak kurang dari 40 pasien usia lanjut yang dirawat. Namun sudah ada dokter spesialis yang menanganinya dengan sangat baik.

"Tiap hari tidak kurang dari 40 pasien yang dirawat. Alhamdulillah, di RSUD dr Darsono Pacitan sekarang sangat terbantu dengan adanya dokter spesialis yang menangani penyakit jantung yaitu dr Ike Dyah Pembayun yang dengan sabar merawat. Jadi, masyarakat tidak perlu lagi ke luar daerah," ucapnya mengungkapkan.

Sementara itu, dokter spesialis penyakit jantung pembuluh darah RSUD dr Darsono Pacitan, dr Ike Diyah Ayu Pembayun mengatakan PKRS tidak hanya untuk lingkungan RSUD namun agar bisa lebih memasyarakatkan Bantuan Kemampuan Hidup Dasar pada awam.

"Kegiatan Ini merupakan penyuluhan kesehatan rumah sakit atau PKRS. Jadi tidak hanya untuk lingkungan terbatas namun juga nantinya sebagai sarana dari RSUD Pacitan untuk memasyarakatkan Bantuan Kemampuan Hidup Dasar dan Deteksi Dini pada orang awam guna mempermudah informasi pentingnya mendeteksi serangan jantung," terangnya.

Usai senam jantung sehat, peserta mengikuti webinar pelatihan dan pembinaan hidup dasar deteksi serangan jantung. (Foto: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia) 

Wanita lulusan Fakultas Kedokteran UNIBRAW Malang ini menyebutkan, penyakit kardiovaskular (CVD) tetap menjadi pembunuh nomor satu di dunia, mengakibatkan 18,6 juta kematian per tahun.

"Penyakit ini memiliki banyak penyebab mulai dari merokok, diabetes, tekanan darah tinggi dan obesitas, hingga polusi udara serta kondisi yang kurang umum seperti penyakit Chagas hingga Amiloidosis jantung," jelasnya.

Terakhir dirinya juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menerapkan perilaku hidup sehat agar terhindar dari resiko penyakit jantung.

"Sehubungan dengan Hari Jantung Sedunia 2021, mari kita jaga jantung kita supaya tetap sehat dengan gizi seimbang, tidak merokok, hindari stres berat, awasi tekanan darah secara rutin dan olahraga yang teratur," ucapnya menegaskan.

Sesuai data yang dirangkum oleh World Heart Federation (WHF), penyakit kardiovaskular (CVD) adalah penyebab kematian paling umum secara global. Diperkirakan 17 juta orang meninggal karena penyakit ini setiap tahun. Sedangkan yang menjadi penyebab utama kematian adalah jantung koroner atau stroke. (*)