TIMES JATIM, BANYUWANGI – Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 di Kabupaten Banyuwangi disulap menjadi ajang peragaan busana yang meriah oleh anak-anak Taman Kanak-Kanak (TK).

Puluhan siswa-siswi dari TK Khadijah 141, Sumberrejo, Banyuwangi, tampil penuh percaya diri dengan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.

Puluhan siswa-siswi TK Khadijah peringati Hari Sumpah Pemuda dengan menggunakan pakaian adat nusantara. (FOTO: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)

Anak-anak tersebut tampak lincah dan ceria saat berjalan di atas panggung, menyapa penonton dengan senyuman. Beberapa di antaranya mengenakan kebaya khas Suku Bugis yang anggun, sementara yang lain tampil gagah dengan balutan baju adat Bali.

Kepala Sekolah TK Khadijah 141, Nur Hasimah, mengungkapkan bahwa penggunaan baju adat dalam perayaan Hari Sumpah Pemuda bertujuan untuk menanamkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air kepada siswa-siswinya.

“Kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan pendidikan kebangsaan tentang keberagaman suku serta adat istiadat di Nusantara kepada anak didik,” ujar Nur Hasimah, Senin (28/10/2024).

Menurutnya, acara fashion show ini bukan sekadar peragaan busana. Lebih dari itu, ini adalah kesempatan bagi anak-anak untuk mengembangkan kreativitas dan rasa percaya diri.

Wajah ceria anak-anak saat berjalan di atas panggung menjadi bukti betapa mereka menikmati momen yang istimewa ini.

Nur Hasimah menekankan bahwa anak-anak adalah aset berharga bagi bangsa, terutama di tengah keberagaman budaya yang ada di Banyuwangi. Dia berharap siswa-siswi TK Khadijah 141 kelak menjadi generasi penerus yang memiliki jiwa nasionalisme tinggi dan siap menghadapi perkembangan zaman.

“Kami berharap, anak-anak didik kami akan tumbuh menjadi generasi yang berintegritas tinggi, pejuang tangguh, dan memiliki jiwa yang kuat untuk menghadapi perubahan ilmu dan teknologi yang begitu pesat,” tambah Nur Hasimah.

Acara ini tidak hanya menjadi bentuk peringatan Hari Sumpah Pemuda, tetapi juga sebagai upaya untuk menanamkan nilai kebhinekaan sejak usia dini, memastikan generasi mendatang terus menjunjung tinggi keberagaman budaya di Indonesia. (*)