TIMES JATIM, JAKARTA – Seorang remaja Amerika Serikat keturunan Palestina, Mohammad Ahmad Al-Khdour, 19, membunuh pasukan Israel di Tepi Barat , tepatnya di desa Biddu, barat laut ibu kota pendudukan, Yerusalem.
Menurut Defense for Children International Palestine, sebuah organisasi hak-hak anak, Mohammad Khdour ditembak di kepalanya dua kali setelah memetik jamur, sage, dan tanaman lainnya bersama kerabatnya.
Sumber medis telah mengkonfirmasi bahwa tentara tersebut membunuh Mohammad Ahmad Al-Khdour, 19, dari Biddu, setelah menembaknya dengan peluru tajam di kepala, saat berada di dalam mobil.
Seorang Saksi mata mengatakan, bahwa warga AS keturunan Palestina tersebut sempat dilarikan ke Kompleks Medis Palestina di Ramallah, dan menjalani operasi, namun ia meninggal karena luka seriusnya.
Saksi mata itu menambahkan, Al-Khdour sedang bersama seorang kerabatnya di dalam mobil dekat daerah Kherab Al-Lahem, dekat Tembok Aneksasi, ketika tentara menembakinya dengan peluru tajam ke mobil mereka, melukai mereka berdua sebelum dilarikan ke rumah sakit.
“Mohammad Khdour sedang berada di dalam mobil bersama seorang kerabatnya di daerah barat Biddu ketika pasukan Israel melepaskan tembakan, mengenai mencakup sebanyak dua kali,” kata organisasi tersebut di X .
"Mohammad Al-Khdour adalah warga negara AS dan duduk di bangku sekolah menengah atas. Pasukan Israel menembak dan membunuh di sebuah taman berinvestasi tempat warga Palestina memetik jamur, sage, dan tanaman lainnya," tulis organisasi itu.
“Tujuh belas anak Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel dan pemukim di Tepi Barat yang diduduki sepanjang tahun ini, termasuk dua warga negara AS,” kata organisasi tersebut. Sebanyak 98 anak-anak Palestina telah hilang di Tepi Barat sejak 7 Oktober.
“Impunitas sistemik selama beberapa dekade telah menciptakan situasi di mana pasukan Israel menembak mati tanpa batas,” kata direktur program akuntabilitas di Defense for Children International Palestine, Ayed Abu Eqtaish,
“Ketika anak-anak Palestina semakin menjadi sasaran di Tepi Barat, aturan interaksi pasukan Israel tampaknya mengizinkan penargetan langsung terhadap anak-anak Palestina ketika tidak ada ancaman yang mengizinkan penggunaan kekuatan membiarkan yang disengaja,” ujar dia.
Dunia seolah tidak ada yang bisa mengerem aksi brutal tentara Israel di Gaza.
Pada hari Jumat, Kementerian Kesehatan Gaza juga mengumumkan bahwa seorang anak Palestina, Moath Ashraf Faleh Bani Shamsa , 17, ditembak tentara Israel di kota Beita, selatan kota Nablus di Tepi Barat utara dan kemudian meninggal karena luka tembak di dada, meski sudah dilakukan upaya resusitasinya .
Kamis pagi, tentara Israel membunuh seorang warga Palestina, Mansour Jalal Mahmoud Jaber, 27, dan melukai lainnya, di penghalang jalan militer Deir Sharaf, sebelah barat Nablus di bagian utara Tepi Barat yang diduduki.
Juga pada hari Kamis, Komite Tahanan Palestina juga telah mengkonfirmasi kematian seorang tahanan, yang ditahan oleh Israel berdasarkan perintah Penahanan Administratif, tanpa tuduhan dan tanpa pengadilan.
Komite mengatakan, pemuda tersebut, Mohammad Ahmad Rateb Sabbar , 21, ditawan pada Mei tahun lalu, 2022, sebelum dia dijatuhi perintah Penahanan Administratif selama empat bulan, tanpa dakwaan tanpa ditahan, dan perintah tersebut diperbarui selama setiap empat bulan sekali.
Pada hari Kamis dini hari juga diumumkan, bahwa seorang pemuda Palestina meninggal karena luka tembak yang dilakukan tentara Israel di kota Kafr Ein, barat laut Ramallah di Tepi Barat tengah.
Sumber media menyebutkan, pemuda itu, Mohammad Khalil Barghouthi , 30, meninggal pada Kamis, setelah mengalami luka tembak di bagian perut yang menyebabkan luka.
Pada hari Rabu, pasukan Israel membunuh tiga warga Palestina, Mo'tasem Al-Ali, Ziad Ali Daama, 39, dan Islam Ibrahim Al-Ali, 36, dan melukai empat lainnya setelah mengebom sebuah rumah milik warga Palestina, di pengungsian Nour Shams, timur. Tulkarem di bagian barat laut Tepi Barat.
Terbaru, Sabtu lalu, tentara Israel juga membunuh remaja Amerika Serikat keturunan Palestina, Mohammad Ahmad Al-Khdour ,19, di Tepi Barat , tepatnya di desa Biddu, barat laut ibu kota pendudukan, Yerusalem.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Remaja AS Dibunuh Pasukan Israel di Tepi Barat Usai Petik Jamur
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Imadudin Muhammad |