TIMES JATIM, JAKARTA – Puteri Indonesia 2025 sedang melaksanakan sesi karantina, di mana sebanyak 45 finalis dari Aceh hingga Papua menunjukkan pesona dan kemampuan terbaik mereka untuk memperebutkan mahkota.
Dalam hal ini Ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia, Putri Kus Wisnu Wardhani mengungkapkan bahwa pada tahun 2025 ini, gelaran kontes kecantikan tersebut akan sedikit berbeda dari sebelumnya.
"Selain mengutamakan 5B, nantinya bakal dipilih enam pemenang," kata anak dari mendiang Mooryati Soedibyo tersebut dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, Rabu (30/4/2025).
Bukan Hanya Mahkota yang Diperebutkan
Plenary Hall, Jakarta International Convention Center, akan menjadi saksi bisu pada tanggal Jumat, 2 Mei 2025. Di sanalah Puteri Indonesia 2024, Harashta Haifa Zahra akan menyerahkan mahkotanya kepada penerusnya.
Namun, sebelum momen bersejarah itu tiba, para finalis akan menjalani serangkaian pembekalan ilmu dan penilaian ketat dari para juri.
"Kami berharap, para Puteri Indonesia terpilih dapat melanjutkan jejak prestasi para senior mereka di kancah internasional," tambah Putri dalam keterangan tersebut.
Enam Gelar, Enam Harapan untuk Indonesia Maju
Dalam momen yang sama, pihaknya berharap kepada mereka dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat. "Kami tegaskan bahwa penambahan dua gelar baru ini bertujuan untuk mengakomodasi peran yang lebih luas bagi para pemenang," tuturnya.
Gelar Baru: Kebudayaan dan Inovasi Digital Jadi Fokus
Dirinya lantas menyatakan bahwa tahun ini akan ada Puteri Indonesia Kebudayaan dan Puteri Indonesia Inovasi dan Digital. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendukung generasi muda.
"Ini juga merupakan respons terhadap perubahan dalam kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran, di mana bidang pendidikan dan kebudayaan kini dipisah," lanjutnya.
Menjawab Tantangan Zaman, Generasi Muda Garda Terdepan
Lebih lanjut, Putri menerangkan bahwa gelar Puteri Indonesia Pendidikan dan Kebudayaan kini dipecah menjadi Puteri Indonesia Pendidikan dan Puteri Indonesia Kebudayaan.
Sementara itu, empat gelar lainnya tetap dipertahankan, yaitu Puteri Indonesia, Puteri Indonesia Lingkungan, Puteri Indonesia Pariwisata, serta Puteri Indonesia Digital dan Inovasi.
"Kunci pertumbuhan Indonesia ke depan membutuhkan kepiawaian generasi muda untuk mengisi peran-peran penting ini," tegas Putri.
Yayasan Puteri Indonesia selalu beradaptasi dengan tuntutan zaman. Ia tahu peran wanita di Indonesia terus meningkat. "Namun kita masih berada di urutan ketujuh di ASEAN. Ini berarti tidak boleh berpuas diri dan masih banyak hal yang perlu terus dikejar," imbuhnya.
Lebih dari Sekadar Kecantikan
Lebih jauh dirinya berharap, kontes kecantikan yang telah berlangsung selama 28 tahun ini dapat terus berperan dalam mendidik generasi muda, khususnya wanita, untuk menjadi individu yang berdaya.
"Para puteri didorong untuk menjadi penggerak bagi wanita lain yang kurang beruntung, agar mereka terus mengembangkan diri," beber dia.
Oleh karena itu, pada tahun 2025 ini, para finalis dituntut untuk menguasai konsep 5B: Brain (kecerdasan), Beauty (kecantikan), Behaviour (perilaku), Bright (berwawasan), dan Bravery (keberanian).
Membangun Manusia Indonesia Seutuhnya
Puteri Indonesia diharapkan dapat membangun manusia Indonesia yang seutuhnya. Tidak hanya cantik dan berkepribadian baik, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap komunitasnya.(*)
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Faizal R Arief |