TIMES JATIM, JEMBER –

Rute penerbangan Jember - Jakarta di Bandara Notohadinegoro yang sempat terhenti, akan kembali dibuka.

Penerbangan rute tersebut rencananya akan kembali beroperasi mulai 11 November 2025 mendatang.

Maskapai yang melayani penerbangan tersebut masih sama. Yakni FlyJaya.

​Bupati Jember Muhammad Fawait mengatakan bahwa pengaktifan kembali rute Jember - Jakarta merupakan kebutuhan mendesak.

Menurutnya, konektivitas udara sebagai syarat mutlak untuk menarik investasi.

"Langkah ini bertujuan untuk menghubungkan Jember dengan pusat pertumbuhan ekonomi di Jakarta, karena di sanalah para investor berada. Konektivitas udara dianggap sebagai syarat mutlak agar investor mudah datang ke Jember," kata Fawait.

Selain membuka akses investasi, kata Fawait, penerbangan itu dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

"Kabupaten Jember saat ini menghadapi tantangan serius dengan angka kemiskinan ekstrem tertinggi di Jawa Timur, sehingga dibutuhkan faktor pendukung di luar APBD, yaitu investasi, untuk mengatasinya," ujarnya.

Penerbangan langsung ini juga secara signifikan memangkas waktu tempuh Jember-Jakarta menjadi sekitar dua jam lebih, jauh lebih singkat dibandingkan jalur darat yang memakan waktu 6 - 8 jam.

Selain investasi, diharapkan rute ini juga memberikan dampak positif pada sektor pariwisata.

​Sebelumnya, penerbangan komersial Jember-Jakarta sempat terhenti pada 14 Oktober 2025 setelah beroperasi selama tiga pekan dengan jadwal rutin setiap Selasa dan Kamis, untuk alasan evaluasi menyeluruh.

​Saat ini, harga tiket yang berlaku hingga Desember 2025 dinilai masih relevan oleh para pelaku usaha, dengan harga perdana saat awal dibuka mulai dari sekitar Rp 1.300.000 per tiket.

Rencananya, mulai Januari 2026, pemerintah daerah akan mengintervensi harga tiket agar dapat kembali menjadi lebih murah seperti semula.

​Di sisi lain, Deputi Komersial Direktur PT Surya Mataram Nusantara, Ary Mercyanto, menyambut gembira kesempatan untuk melanjutkan layanan ini.

"Kami kembali bertemu dengan gus Fawait dan para jajarannya untuk kita kembali memulai penerbangan dari Halim ke Jember," ungkap Ary.

​Ia menjelaskan bahwa evaluasi telah dilakukan terhadap operasional yang berjalan selama ini, terutama karena adanya keterlibatan uang pemerintah (subsidi). Oleh karena itu, sebagai pihak swasta, mereka bertindak sangat berhati-hati.

​"Evaluasi ini bertujuan agar semua yang dilakukan bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember dapat berjalan dengan baik dan tanpa hambatan," tutupnya. (*)