TIMES JATIM, MALANG – Anggota Asosiasi Manajemen Indonesia (AMA) Surabaya dan AMA Malang mengadakan kunjungan perusahaan ke Pabrik Gula (PG) Kebonagung di Pakisaji, Kabupaten Malang, pada Kamis (24/10/2024). Rombongan disambut oleh Agung Nugroho, Kepala Bagian Teknik PG Kebonagung.

Kunjungan rutin ini diadakan setiap bulan oleh AMA Surabaya dan AMA Malang.

"Kami ingin mempelajari manajemen PG Kebonagung yang diakui sebagai salah satu yang terbaik menurut Bank Indonesia," ungkap Rizky Supriadi, Ketua AMA Surabaya.

Sebelumnya, AMA Surabaya juga telah berkunjung ke beberapa perusahaan besar seperti PT Ares, anak perusahaan Kapal Api.

Rizky menambahkan, kunjungan ini bertujuan untuk berbagi pengetahuan, memperluas jaringan, serta mempererat hubungan antaranggota AMA yang terdiri dari para profesional dan akademisi. "Selain bisnis dan penelitian, networking juga menjadi tujuan utama kunjungan ini," ujar Rizky.

Dalam sambutannya, Agung Nugroho menjelaskan berbagai aspek manajemen PG Kebonagung, termasuk komitmen mereka untuk menghasilkan gula berkualitas tinggi melalui proses pengolahan yang ketat.

Seluruh anggota AMA Malang dan AMA Surabaya saat berfoto bersama di depan pabrik PG Kebonagung. (FOTO B: widodo Irianto/TIMES Indonesia)

Saat ini, PG Kebongagung tengah dalam proses produksi yang ditargetkan selesai pada akhir Oktober atau awal November, dengan produksi harian mencapai 12.000 ton tebu (Ton Cane Day). Mayoritas bahan baku, sekitar 99 persen berasal dari petani lokal.

Agung juga menjelaskan bahwa kondisi cuaca panas dan kering tahun ini mempengaruhi produktivitas lahan, namun kondisi ini juga biasanya meningkatkan rendemen atau kualitas gula.

Ketua AMA Malang, Cornelius Sutiono, mengucapkan terima kasih kepada AMA Surabaya atas kesempatan untuk berkolaborasi dalam kunjungan ini. "Kunjungan ini sangat bermanfaat, kami mendapat banyak pengetahuan baru," ujar Cornelius.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan perkenalan anggota AMA dari Surabaya dan Malang, serta presentasi profil perusahaan PG Kebonagung. Para peserta kemudian diajak berkeliling pabrik untuk melihat langsung proses penggilingan tebu menjadi gula pasir. Kunjungan diakhiri dengan pertukaran cinderamata dari para pemilik bisnis. (*)