https://jatim.times.co.id/
Berita

Kisah Mbah Umar Tumbu, Ulama Pacitan yang Lolos dari Incaran Komunis

Minggu, 29 September 2024 - 22:32
Kisah Mbah Umar Tumbu, Ulama Pacitan yang Lolos dari Incaran Komunis KH Umar Syahid atau Mbah Umar Tumbu, ulama Pacitan yang lolos dari incaran komunis. (FOTO: Dok Pondok Tremas)

TIMES JATIM, PACITAN – KH Umar Syahid, yang lebih dikenal dengan nama Mbah Umar Tumbu, merupakan ulama Pacitan yang memiliki kisah bisa lolos dari incaran komunis

 Di balik kesehariannya, ternyata Mbah Umar Tumbu memainkan peran penting sebagai informan saat pergolakan PKI tahun 1948 di eks Karesidenan Madiun. 

Mbah Umar ikut berjuang di tengah bahaya, menyelamatkan para ulama yang menjadi target kekejaman PKI yang melancarkan teror terhadap pesantren-pesantren dan kiai-kiai di Jawa Timur.

Meski Mbah Umar wafat pada Rabu, 4 Januari 2017 silam, pukul 22.55 WIB di RSUD Pacitan, namun, kisah perjuangannya yang penuh keberanian tetap hidup di hati banyak orang. 

Salah satunya diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, KH Abdul Mun’im DZ, yang sempat bertemu Mbah Umar beberapa hari sebelum wafat.

"Saat PKI memberontak di Madiun pada tahun 1948, Mbah Umar kebetulan sedang berjualan di sana. Dia menyaksikan langsung pembantaian terhadap ulama-ulama," kenang KH Abdul Mun’im, seperti dilansir dari laman NU Online.

Berjualan Tumbu di Madiun saat itu bukanlah tanpa alasan. Ternyata, dengan berpenampilan sebagai pedagang biasa, Mbah Umar berhasil menyamar dan menghindari kecurigaan PKI. 

Siasat ini membuatnya bisa bergerak leluasa tanpa diendus oleh para pemberontak, sekaligus menjadikannya informan rahasia bagi para kiai yang berusaha melawan kekejaman PKI.

"Melalui aktivitas berjualan itulah, beliau menjadi informan para kiai untuk menghadapi PKI. Karena dengan penampilannya yang sederhana, dia bisa bergerak bebas tanpa dicurigai oleh mereka," jelas KH Abdul Mun’im.

Pada 18 September 1948, Front Demokrasi Rakyat (FDR) dan PKI berhasil mengambil alih Madiun dengan kekuatan sekitar 1.500 orang. 

Menurut sejarawan Agus Sunyoto, saat itu terjadi penjarahan besar-besaran, penangkapan semena-mena, dan pembunuhan terhadap mereka yang dianggap musuh PKI, termasuk para ulama, pimpinan Masyumi, dan PNI.

"Semua pimpinan Masyumi dan PNI ditangkap atau dibunuh. Mereka menembak atau menyembelih siapa pun yang dianggap melawan PKI. Mayat-mayat bergelimpangan di sepanjang jalan," tulis Agus Sunyoto dalam catatannya.

Tragedi itu tidak hanya terjadi di Madiun. Serangan mendadak juga dilancarkan di berbagai kota di Jawa Timur, seperti Trenggalek, Ponorogo, Pacitan, hingga ke Ngawi dan Cepu. 

Target utama mereka adalah ulama, santri, dan pejabat pemerintah yang dianggap musuh ideologi mereka. Masjid-masjid, madrasah, dan rumah-rumah warga muslim dirusak dan dibakar. 

Bahkan, ada santri dan ulama yang dipenjara di dalam madrasah sebelum madrasah tersebut dibakar habis oleh PKI.

Mbah Umar Tumbu yang berada di Madiun saat kejadian tersebut menyaksikan langsung bagaimana kejamnya pemberontakan PKI terhadap para ulama. 

Meski begitu, Mbah Umar Tumbu tetap menjalankan tugas sebagai agen rahasia dengan penuh keberanian, menyampaikan informasi penting untuk menyelamatkan nyawa banyak orang.

Pengalaman pahit yang dilalui Mbah Umar ini memperlihatkan bagaimana ulama, pada masa itu, bukan hanya berperan dalam urusan dakwah dan agama. 

Mereka juga turut berjuang di medan yang berbahaya, termasuk menghadapi ancaman nyata dari PKI yang melancarkan aksi brutal terhadap pesantren-pesantren dan komunitas muslim.

Keberanian dan pengorbanan Mbah Umar Tumbu dalam menyelamatkan para ulama dari ancaman PKI di Madiun membuatnya dikenang sebagai salah satu sosok penting dalam sejarah perlawanan terhadap komunisme di Indonesia.

 Berkat penampilannya yang sederhana sebagai pedagang, Mbah Umar Tumbu yang juga pendiri Pondok Pesantren Nur Rohman Njajar, Kecamatan Donorojo, Pacitan itu berhasil meloloskan diri dari incaran PKI dan tetap setia menjalankan misinya sebagai pelindung para ulama. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.