https://jatim.times.co.id/
Berita

Gedung Kesenian Kraksaan Jadi Markas Damkar, Seniman Probolinggo Kecewa

Rabu, 07 Mei 2025 - 14:13
Gedung Kesenian Kraksaan Jadi Markas Damkar, Seniman Probolinggo Kecewa Gedung Kesenian Kraksaan dijadikan pos Damkar. (Foto: Fafa Harowy/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Gedung Kesenian yang berlokasi di Desa Sumberlele, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, kini dimanfaatkan sebagai markas sementara Pemadam Kebakaran (Damkar).

Hal tersebut memicu kekecewaan dari kalangan seniman lokal yang menilai gedung tersebut seharusnya menjadi ruang berekspresi bagi pelaku seni.

Sodiq, pelukis asal Desa Dawuhan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, melalui seluler menyebut para seniman telah aktif berkegiatan sejak 2018, meski tanpa tempat khusus.

“Waktu itu anggota komunitas kami hampir 50 orang seniman, semua asal Probolinggo. Kami sangat berharap adanya tempat khusus untuk berkesenian,” ujarnya, Rabu (7/5/2025).

Ia mengungkapkan bahwa para seniman sempat menyambut baik kabar pembangunan gedung kesenian, namun realisasinya tak kunjung tuntas dan akses terhadap gedung pun sulit dilakukan.

“Sudah sering kami berkegiatan, tapi kami kesulitan mengakses gedung tersebut. Waktu itu fokus kami untuk berkegiatan juga sempat terganggu oleh Covid. Dan saat ini, tiba-tiba gedung tersebut ditempati oleh Damkar. Kami sangat menyayangkan hal itu,” ujarnya.

Ia menilai keberadaan gedung kesenian seharusnya menjadi simbol dukungan pemerintah terhadap dunia seni.

“Bagi kami gedung kesenian itu bukan cuma bangunan biasa, tapi itu simbol dukungan terhadap dunia seni. Kenapa ketika sudah dinanti bertahun-tahun malah dialihfungsikan?” lanjutnya.

Kekecewaan serupa disampaikan oleh Indah Sari, seniman asal Kraksaan yang telah puluhan tahun bergelut di bidang seni. Menurutnya, para seniman sempat tertunda berkegiatan akibat pandemi Covid-19 dan agenda politik seperti pemilu 2024.

"Sekarang ketika kami mulai kembali aktif, gedungnya malah dipakai untuk Damkar,” kata Indah.

Ia menegaskan bahwa para seniman di Probolinggo sangat membutuhkan ruang untuk berkegiatan.

“Di Probolinggo ini banyak sekali seniman ataupun pelaku seni, dari seni teater, musik, tari, hingga lukis. Mereka semua butuh ruang yang layak untuk berekspresi,” tandasnya.

Sementara itu, Yaher, guru seni, menilai keputusan ini menunjukkan minimnya komunikasi antara pemerintah dan komunitas seni di Kabupaten Probolinggo.

Mereka berharap, pemerintah dapat mengembalikan fungsi Gedung Kesenian Kraksaan sesuai peruntukannya, serta menjadikannya sebagai sarana strategis dalam mendukung pengembangan dan pelestarian seni budaya di Kabupaten Probolinggo.

Menanggapi hal ini, mantan Kepala Disporapar Kabupaten Probolinggo periode 2019–2023, Sugeng Wiyanto, menjelaskan bahwa pembangunan gedung dimulai pada 2018 dan sempat tertunda karena refocusing anggaran selama pandemi. Proyek tersebut baru rampung pada 2022.

“Gedung itu sudah selesai, tapi karena belum digunakan oleh pelaku seni, sementara kami manfaatkan untuk operasional Damkar dan edukasi kebakaran agar tidak terbengkalai,” jelas Sugeng, yang kini menjabat sebagai Kepala Satpol PP Kabupaten Probolinggo.

Ia menambahkan bahwa kunci pengelolaan gedung tetap berada di tangan Dinas Kebudayaan dan para pelaku seni tetap dipersilakan menggunakan gedung tersebut.

“Selama belum ada kegiatan, ya kami gunakan sementara. Tapi kami tetap terbuka jika seniman ingin memakainya,” ujarnya. (*)

Pewarta : Abdul Jalil
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.