TIMES JATIM, MAGETAN – Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, Indyah Ariyaniyang menyebut Kabupaten Magetan akan didorong menjadi salah satu produsen sapi perah di Jawa Timur. Hal tersebut dikatakan saat menghadiri Festival Susu 2022 yang bertajuk 'Sowan Suwun Singolangu' yang diadakan di Lapangan Singolangu, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Minggu (27/11/2022).

"Saat ini kita sedang menghadapi Penyakit Mulut Kuku (PMK) dan dampaknya cukup luar biasa bagi perekonomian kita. Lalu yang sudah terkena itu, misal produksi susu yang semula bisa 15 liter itu akan turun hingga 8 liter saja, butuh waktu untuk pemulihan jika sapi ingin bisa memproduksi susu sampai 15 liter lagi," ujarnya saat diwawancarai awak media di Magetan.

Untuk pemulihan ternak sapi perah usai terkena PMK, lanjut Indyah, seperti memberikan pakan yang baik seperti konsentrat. Rencananya akan dikirim oleh Disnakkan Jatim 20 kilogram perhari.

Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, Indyah Ariyaniyang saat memberi sambutan pada Festival Susu 2022 di Singolangu, Magetan. (Foto: Aditya Candra/TIMES Indonesia)

"Saat ini kita masih survei untuk penerimanya dan untuk alokasi anggarannya 2023 sudah ada, kita sedang menata berapa kebutuhan masing-masing kabupaten termasuk Magetan, karena ini wilayah sapi perah. Harapannya Magetan menjadi wilayah sapi perah baru untuk kita dorong menjadi produsen susu sapi perah di Jatim, selain dari Malang, Batu, Tulungagung dan Blitar," jelasnya.

Disisi lain, Kegiatan Festival Susu 2022 di Singolangu, Magetan dengan tema 'Sowan Suwun' yang diadakan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Magetan tersebut bertujuan agar menjadi ajang saling menghormati kepada seluruh peternak sapi perah di Magetan.

Serta Suwun yang berarti sebagai filosofi untuk menunjukkan rasa syukur para peternak kepada pencipta karena telah atas limpahan rejeki berupa produksi susu yang melimpah sepanjang tahun serta kondisi ternak sapi yang tetap sehat meskipun dilanda badai PMK.

Dalam kegiatan itu pun dilakukan beberapa rangkaian acara, seperti pelepasan kirab gunungan hasil bumi masyarakat Singolangu yang langsung diserbu oleh masyarakat yang hadir, penyerahan paket gizi untuk anak-anak SD dan masih banyak lagi.

Sementara itu, Bupati Magetan Suprawoto yang hadir dalam Festival Susu 2022 di Singolangu menambahkan, untuk menumbuhkan generasi muda yang paham akan peternakkan dan pertanian, anak - anak TK - SD akan diberi paket edukasi. Hal tersebut diinisiasinya setelah berbincang - bincang bersama Disnakkan Jatim dan Forkopimda Magetan.

Kirab Budaya Gunungan hasil bumi masyarakat Singolangu. (Foto: Aditya Candra/TIMES Indonesia)

"Saya dapat ide tadi setelah ngobrol bersama didalam, bagaimana kalau kota membuat paket edukasi untuk anak-anak, kalau di pertanian ada Kebun Bunga Refugia dan untuk peternakan atau Susu ada di Singolangu ini, sehingga SDM semakin terlatih serta jam terbang semakin tinggi," tuturnya.

Hal senada dikatakan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan, drh. Nur Haryani bahwa sosialisasi untuk gemar minum susu secara masif terus dilakukan, selain itu Disnakkan Magetan juga memiliki Unit Pelaksana Teknis (UPT) di balai pelatihan untuk mempelajari peternakan.

"Ada TK sampai SD, ada paket edukasi tentang ternak dan kita lengkapi dengan gemar minum susunya. Kita satu paket edukasi untuk perikanan juga, di mana nanti anak - anak setelah mendapatkan pengetahuan, tau akan pentingya mengkonsumsi ikan. Jadi gemar makan ikan dan minum susu jadi satu, itu sudah kita lakukan rutin," kata Nur. (*)