https://jatim.times.co.id/
Berita

Effendi Gazali: Koperasi Merah Putih Harus Menjadi Model Kolaboratif yang Berkelanjutan

Jumat, 25 Juli 2025 - 17:42
Effendi Gazali: Koperasi Merah Putih Harus Menjadi Model Kolaboratif yang Berkelanjutan Akademisi dan pakar komunikasi politik, Effendi Gazali, menjadi narasumber Mujadalah Kiai Kampung. (Foto: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Akademisi dan pakar komunikasi politik, Effendi Gazali, menegaskan bahwa pelaksanaan Program Koperasi Merah Putih harus dilakukan secara teliti, kolaboratif, dan berbasis kebutuhan nyata masyarakat desa. Hal itu ia sampaikan dalam forum Mujadalah Kiai Kampung yang berlangsung di Desa Ngadas, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jumat (25/7/2025).

Dalam pandangannya, Effendi menyebut program koperasi ini membawa semangat baru, meskipun koperasi sebagai lembaga ekonomi sudah lama hadir di Indonesia. Yang membedakan, kata dia, adalah keberanian negara untuk membenahi pola kelembagaan dan menghubungkan langsung koperasi dengan kepentingan rakyat banyak.

“Seperti kata Presiden, ini memang sesuatu yang baru. Bukan lembaganya yang baru, tapi semangat dan cara kelolanya yang dibenahi. Ada niat memperbaiki koperasi-koperasi yang dulu belum berjalan maksimal,” ujarnya.

80.000 Koperasi Perlu Pendekatan yang Matang

Effendi menyoroti ambisi besar pemerintah untuk mendorong pendampingan terhadap 80.000 koperasi desa. Ia mengingatkan bahwa program ini tidak akan mudah dijalankan jika tidak disiapkan dengan perhitungan dan strategi yang matang.

“Kalau tidak dihitung cermat, bisa saja jadi program yang tidak berhasil. Ini menyangkut hajat hidup banyak orang. Kita butuh pendekatan yang sehat, cermat, dan penuh tanggung jawab,” tegasnya.

Peran Kiai Kampung Sebagai Fasilitator Solusi

Dalam konteks pelibatan masyarakat, Effendi menekankan pentingnya peran para Kiai Kampung bukan hanya sebagai tokoh moral, tetapi juga sebagai fasilitator solusi di tengah masyarakat. Ia menyebut para kiai ini memiliki posisi strategis untuk menjembatani kebutuhan warga dengan arah kebijakan negara.

“Saya melihat peran Kiai Kampung sebagai teman fasilitator. Mereka bukan hanya menyuarakan, tapi juga menghubungkan, mengawal, dan memastikan penyelesaian masalah,” katanya.

Ia berharap keberadaan forum seperti Mujadalah Kiai Kampung tidak hanya menjadi ruang diskusi, tetapi juga forum afirmasi dan realisasi dari kebutuhan masyarakat desa.

Komunikasi dan Ketelatenan Jadi Kunci Sukses Program

Effendi menyampaikan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada kualitas komunikasi dan kemauan semua pihak untuk bekerja sama, termasuk pemerintah, komunitas, dan pengelola koperasi itu sendiri.

“Jangan diserahkan hanya ke satu pihak. Ini harus kerja bareng antara pemerintah, tokoh kampung, dan komunitas. Komunikasinya memang belum ideal, tapi inilah saatnya kita saling menyambungkan tangan,” ucapnya.

Ia mengutip pendekatan evaluasi berjalan yang disebut Syekh Abdul Latif sebagai model penting dalam pengelolaan koperasi, yaitu perbaikan terus-menerus berdasarkan kebutuhan lapangan dan refleksi bersama.

Model Koperasi Desa yang Bisa Direplikasi

Sebagai bagian dari forum tersebut, Effendi mengapresiasi kesepakatan antara Menteri Desa Yandri Susanto dan tokoh masyarakat Najib Atamimi untuk menghadirkan satu koperasi percontohan dari wilayah Kiai Kampung. Koperasi ini diharapkan menjadi model nasional yang bisa direplikasi oleh daerah lain di masa mendatang.

 “Dari pertemuan ini kita berharap lahir satu koperasi unggulan. Ini bukan hanya tentang ekonomi, tapi tentang keteladanan kolaborasi. Kita jaga bersama-sama,” pungkasnya. (*)

Pewarta : Hainor Rahman
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.