https://jatim.times.co.id/
Berita

Program Smart City Mampu Tingkatkan Layanan Publik di Kabupaten Blitar

Senin, 20 Desember 2021 - 16:28
Program Smart City Mampu Tingkatkan Layanan Publik di Kabupaten Blitar Bupati Blitar Rini Syarifah dan wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso menyerahkan KTP Elektronik kepada warga dalam Pak Saidi yaitu layanan pengurusan Akte, KK, KTP Insya Allah Sadino Dadi. (Foto: Kominfo Kab Blitar)

TIMES JATIM, BLITAR – Tahun 2021 merupakan tahun keempat Kabupaten Blitar menerapkan Program Smart City.

Program Smart City di Kabupaten Blitar dimulai sejak 2018. Itu setelah Pemkab Blitar terpilih untuk mengikuti Program Gerakan Smart City berdasarkan hasil Assesment Gerakan Menuju 100 Smart City Tahap II yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat pada bulan Maret 2018.

Dilansir dari, Kominfo.go id, gerakan menuju 100 Smart City bertujuan membimbing Kabupaten/Kota dalam menyusun Masterplan Smart City agar bisa lebih memaksimalkan pemanfaatan teknologi, baik dalam meningkatkan pelayanan masyarakat maupun mengakselerasikan potensi yang ada di masing-masing daerah.

Gerakan menuju 100 Smart City merupakan program bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Bappenas dan Kantor Staf Kepresidenan. 

Rini Syarifah bBupati Blitar Rini Syarifah mengikuti Rapat Koordinasi Tinjauan Lapang Implementasi Program Smart City tahun 2021 di ruang Command Center Diskominfo Kabupaten Blitar.

Dalam Gerakan Menuju 100 Smart City ada 154 Kabupaten/Kota dari berbagai Provinsi di Indonesia yang mengikuti. Untuk wilayah Provinsi Jawa Timur, dari 19 Kabupaten/Kota peserta Assesment, 8 Kabupaten/Kota dinyatakan lulus, termasuk Kabupaten Blitar.

Eko Susanto, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar memaparkan, ada enam dimensi Smart City Kabupaten Blitar. Yaitu Smart Governance, Smart Economy, Smart Environment, Smart living, Smart Society dan Smart Branding.

"Pada tahun 2021 ini, Pemkab Blitar telah merumuskan  program unggulan atau Quick Win Smart City. Semua Quick Win ini masuk dalam enam dimensi Smart City," tambahnya.

Pertama, Eko menjelaskan, di dalam Smart Governance ada pengembangan pelayanan administrasi kependudukan melalui Pak Saidi yaitu layanan pengurusan Akte, KK, KTP Insya Allah Sadino Dadi. Aplikasi ini merupakan pelayanan pengurusan administrasi kependudukan yang mendukung pengurusan cukup di kantor desa.

"Aplikasi ini lebih mendekatkan pengurusan Adminduk kepada masyarakat. Karena hanya cukup di kantor desa dalam satu kali 24 jam langsung jadi. Dan tidak perlu antre ke kantor Dispendukcapil," ujarnya.

Kedua, dimensi Smart Economy, yang di dalamnya ada pelatihan pengembangan usaha digital (Adi Marko) yaitu audisi dan inkubasi marketing online. Adi Marko juga merupakan program pembinaan Digital marketing untuk UKM untuk menambah jiwa kewirausahaan jejaring kemandirian dan pemanfaatan media teknologi.

"Adi Marko adalah program pembinaan digital marketing berbasis audisi yang merupakan satu-satunya program di Indonesia," tambah Eko 

Yang ke ketiga, dimensi Smart Environment. Yaitu Bank Sampah Semanding Berseri merupakan pengelolaan sampah dan bank sampah oleh masyarakat Desa Semanding Kecamatan Kanigoro. Pengelolaan sampah tersebut menghasilkan produk karya yang bernilai seperti tas, pot, bunga dan lain sebagainya.

Kemudian, dimensi Smart City yang keempat adalah Smart Living berupa anjungan pendaftaran mandiri di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, disebut Si Anoman kepanjangan dari Sistem Antrian Nomor Mandiri.

Si Anoman adalah sebuah mesin anjungan yang mampu melayani pasien secara mandiri dalam pelayanan pendaftaran rawat jalan, pendaftaran secara mandiri dan sudah terintegrasi dengan SIMRS.

"Dengan adanya Si Anoman baik pasien maupun keluarga pasien tidak perlu harus mengantre untuk menunggu panggilan dari loket pendaftaran dalam melakukan pendaftaran rawat jalan,"

Selanjutnya, dimensi Smart City yang ke lima, Eko menyebut, adalah Smart Society yaitu penyediaan ruang kreatif bagi masyarakat Kabupaten Blitar di Rumah Blitar Kreatif (RBK). Di RBK terdapat ruang pertunjukan seni budaya tradisional dan modern, kuliner atau pujasera. Serta ada ruang working space yang dapat digunakan untuk aktivitas bersama para komunitas yang ada di Kabupaten Blitar.

Dimensi Smart City ya terakhir atau ke enam adalah  dimensi Smart Branding yaitu Duta Wisata Gus Jeng. "Gus Jeng memiliki peranan untuk mempromosikan pariwisata dan produk unggulan daerah dan Potensi Wisata," ulasnya.(*)

Pewarta : Muhammad Sholeh
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.