TIMES JATIM, BANYUWANGI – Nuansa klasik nan elegan membirukan panggung megah Banyuwangi Fashion Parade (BFP) 2024. Mahakarya busana berkonsep 'Latu Basundara' karya desainer kondang Isyam Syamsi tampil moncer dan memikat para penikmat fashion.

Berani namun ramah, selalu berusaha, bersemangat untuk menjadi pribadi yang positif serta percaya diri. Sosok itulah yang ingin ditonjolkan Isyam Syamsi dalam desain busana yang ia rancang khusus pada BFP 2024.

Owner Gallery Batik Isyam Syamsi Private Collection di Business Center Hotel Ketapang Indah, Jalan Gatot Subroto, Banyuwangi, tersebut menyampaikan makna yang tersimpan dalam busana 'Latu Basundara' hasil kreasinya.

'Latu Basundara' berasal dari bahasa Sansekerta yang mempunyai arti api, tanah dan bumi. Elemen tersebut sangatlah identik dan menggambarkan Banyuwangi dengan adanya api biru atau blue fire.

"Tema itu saya ambil, karena menggambarkan Banyuwangi dengan semburan Blue Fire. Apalagi sekarang Banyuwangi telah masuk dalam Unesco Global Geopark (UGG)," kata Isyam Syamsi, Minggu (21/7/2024).

Blue fire yang disiratkan dalam busana berwarna Navy Blue, Purple yang dipadupadankan dengan warna lain yang kontras. Tentunya motif batik Banyuwangi selalu ditonjolkan dalam desainya. 

Isyam Syamsi Owner Galery Batik Isyam Syamsi Private Collection.

Dengan dibawanya konsep 'Latu Basundara' pada BFP 2024 sangat cocok dengan tema yang diusung dalam event fashion inisiasi Komunitas Desainer Banyuwangi (KDB) itu yakni 'SOULFUL'. 

"Pada hari kedua mengusung konsep busana urban, atau busana yang ready to wear yang dapat dipakai dalam kegiatan sehari-hari, bisa disebut juga streetwear," jelas Isyam.

Tema 'SOULFUL' dalam BFP 2024 mencerminkan kedalaman emosi dan semangat, dengan fokus pada keaslian, kehangatan serta hubungan yang mendalam antara manusia dan lingkungannya.

Inspirasi desainnya adalah busana yang longgar, tenang, sederhana, dengan penekanan aksen warna netral, pink dan warna-warna segar. Sementara gaya desain busananya didukung oleh pemilihan bahan yang ringan, lembut dan nyaman dipakai.

"Dalam BFP 2024 dengan konsep 'Latu Basundara' saya membawa 6 set busana atau look, yang sesuai dengan tema BFP kali ini," ujar Isyam.

Isyam berharap event spektakuler ini mampu menyulap publik Banyuwangi, menjadi lebih terbuka terhadap dunia fashion. Maka jangan heran, dalam pelaksanaan ikut melibatkan pelajar. Terlebih BFP bisa tumbuh menjadi event Internasional.

“Ke depan semoga BFP 2024 diikuti lebih banyak lagi desainer mulai dari lokal hingga internasional," ucap desainer yang sudah berkiprah di level internasional ini.

Tak berhenti di situ, BFP 2024 juga diharapkan bisa menjadi wahana regenerasi profesi desainer. Sekaligus memotivasi kaum milenial untuk ikut masuk dalam industri fashion tanah air. (*)